Z u h d i ~ f a m i l y
|
|
|
June 27, 2004
Quebec City One Day Tour : Montmorency Falls (part 1)
Sebagai rencana meng-hadiahi dua orang dalam keluarga kami yang sedang ber-ultah (ups kok bilang-bilang ya ), sekaligus mengejar target jalan-jalan, baru-baru ini kita melakukan 1-day tour ke air terjun Montmorency (part - 1) dan ke Quebec City (part - 2).
Pagi-pagi sekitar jam 6.30-an kita sudah cabut dari rumah menuju China Town, tempat bis dibawah naungan Wonder Travel ini mangkal. Tapi bagusnya si bis berangkat lumayan tepat waktu, yaitu jam 7.30 am, jadi terbayar deh kerepotan kita menggotong Izza yang masih asik terlelap dan segudang perbekalan piknik untuk hari ini.
Karena travel-nya yang punya orang China, begitu juga dengan tour guide-nya (tapi supirnya sih bule), jadilah pada awalnya kita sering harus berpikir keras, apa kira-kira ya yang si Jerry (his name) ini omongin. Bukannya dia bicara pake bahasa China lho, apalagi Perancis, Inggris kok, cuman aksen Chinanya itu lho yang masih kuat banget. Tapi orangnya baek dan helpful banget, lagian lama-lama kuping kita kan adjust juga.
Izza bangga banget bisa naik a very big bus
Lanjut, sasaran kita yang pertama adalah mo liat air terjun Montmorency. Air terjun ini tingginya 83m, ato lebih tinggi 30 m dari Niagara Falls, cuman lebarnya aja yang lebih kecil. Setelah memakan waktu sekitar 2 jam 40 menit, kita sudah memasuki kawasan Quebec City. Wah, kagum saya melihat kota ini. Betul kata si Jerry, kota ini begitu rapi, bersih dan well organized. Dalam bayangan saya, ini seperti kota mainan di Lego. Disebelah kanan bis, terlihat dua jembatan tua dan muda (baru maksudnye) yang sangat gagah membelah St.Lawrence River. Dan dari kejauhan tampaklah air terjun Montmorency.
Montmorency Falls
Segera setelah kita tiba di kompleks parc de la chute-Montmorency, kita langsung digiring menuju antrean cable car atau gondola. Dari dalam cable car kita bisa melihat panorama yang luar biasa indah, antara air terjun, sungai, jembatan, dinding batu pasir, dan hijaunya dedaunan . It's so beautiful!
Ini dia tampang si cable car (kiri), Di dalam cable car (kanan)
Setelah sampai disalah satu ujung cable car yang cukup dekat dengan air terjun, kita langsung tiba di Manoir Montmorency, sebuah rumah indah yang berfungsi sebagai tempat menjual souvenir, cafe, terrace, dan semacam auditorium, tempat mempelajari sejarah dari kompleks park ini (Interpretation Centre).
Izza di dalam cable car (kiri), Mejeng depan Manoir Montmorency (kanan)
Kemudian kita berjalan kaki disisi tebing yang disebut Cliffside boardwalk menuju jembatan yang digantung tepat diatas air terjun (falls suspension bridge). Wah, sempet deg-degan juga kalo pas jembatannya goyang. Tapi dibandingkan pemandangan indah yang bisa dilihat dari situ, ya nggak papa deh goyang-goyang dikit, asalkan jangan ambrol.
Jalan di cliffside boardwalk (kiri), Waw, jembatan goyang (kanan)
Wah, sayangnya jatah waktu kita di Montmorency parc sudah habis. Tapi untungnya kita sempat minta ijin dulu 5 menit sama si Jerry, untuk berfoto-foto di footbridge, atau tampak depan dari bawah (hayo bayangin deh) Montmorency fall. Menurut cerita, jika kita berkunjung ke Montmorency falls pada saat winter (sekitar Des-Jan), air terjunnya lagi membeku dan orang bisa memanjatnya waw, mo coba ?
Di foot bridge depan Montmorency fall
next: part-2 (Old Quebec City)
|
June 23, 2004
Welcome to Izza toilet training!
Bersamaan dengan datangnya spring, yang identik dengan menghangatnya suhu udara dan bermekarannya bunga-bunga, kita berdua juga mulai mencanangkan untuk lebih serius melatih Izza toilet training. Nggak ada hubungannya? Wah ya tentu saja ada. Kalo pas lagi winter, Izza kan nggak pake celana pendek, dan harus pake celana, karena akan kedinginan. Selain itu hasil banjir-nya itu lho, kan bisa langsung dicuci dan dijemur di depan jendela yang bermandikan sinar matahari aih... Warning: this article contains yang jorok-jorok.
Perlengkapan tempur yang kita persiapkan demi suksesnya training ini adalah: kesiapan mental (penting ini) bahwa akan ada banjir di rumah dan cucian yang menggunung. Tapi di sisi lain, kita juga bersemangat karena tengah mempersiapkan Izza menjadi a big girl, yang juga berarti memangkas pengeluaran pembelian pampers yang memang lumayan. Sementara hardware-nya adalah dudukan di kloset untuk anak kecil, bangku kecil untuk memudahkan dia naik sendiri ke kloset, potty training dan training pants.
Perlengkapan tempur (kiri) Menanti datangnya wangsit (kanan)
Awalnya untuk memudahkan proses training dan menuruti beberapa saran dari teman, kita buka celananya Izza. Jadi selama di rumah dia hanya pakai baju atasan saja. Ternyata hal ini menimbulkan masalah lain, dia pikir dia juga boleh membuka bajunya sekalian, jadilah dia beredar kemana-mana tanpa baju termasuk tempat tidur ya ampuunn. Jadilah kita sibuk mengejar-ngejar dia untuk dipakaikan baju lagi, yang membuatnya semakin girang, karena dia pikir, mommy dan daddy-nya mengajaknya bermain kejar-kejaran.
Trik pertama adalah, setiap bangun tidur, sambil masih terkantuk-kantuk, kita bawa dia ke kamar mandi dan didudukkan ditoilet, kadang-kadang sambil kita perciki air dingin (bukan kepalanya lho, tapi tempat keluar pipisnya itu, yu know lah...), and... it works...! Pada awalnya, kita girang sekali karena merasa berhasil menerapkan trik super jitu. Tapi kebahagian kita tidak berlangsung lama. Beberapa hari kemudian, setelah menerapkan trik andalan dan menunggu beberapa menit, eh ternyata tidak keluar juga si-pipis. Jadi Izza sering kita tinggal, entah ke dapur atau ke ruang TV. Namun yang kita temukan sewaktu kita mau mengecek keadaannya adalah kertas tissue berserakan di mana-mana termasuk di dalam kloset, dan si pipis..? Belum keluar juga.
Trik kedua, untuk mengantisipasi keadaan darurat, kita menyediakan potty training di ruang tengah, dan berulang kali kita mengatakan untuk duduk disitu bila mau pipis. Tapi dalam prakteknya, dia sering duduk di atas hypo merahnya berlama-lama, sembari nge-dot, nonton TV atau membaca, namun tidak keluar setetes pipis pun hingga kini. Namun baru sebentar dia beranjak dari hypo, currr... si-pipis yang dinanti-nanti keluar.
Tutup si hypo bisa dibuka (kiri) Lirikan dan senyum maut si hypo (kanan)
Kita perhatikan ada saat di mana dia mencari tempat khusus untuk pipis, selain di kloset tentunya. Misalnya, diatas tutup container plastik, diatas snow board, atau bahkan di atas jaketnya.
Ada hal yang lucu. Mungkin dia sudah merasa bersalah untuk pipis di sembarang tempat. Sampai suatu hari ketika kita ber-3 sedang bercengkerama di tempat tidur, aku mendengar dia berkata pada dirinya sendiri "it's oke..., it's oke..." berulang kali. Aku jadi curiga, dan langsung mengangkatnya ke kamar mandi, dan benar saja, dia pipis di tempat tidur. Untung kasurnya udah dilapisi kain pengaman. Rupanya dia tadi sedang menghibur dirinya sendiri bahwa it is oke untuk pipis di kasur. Kita berdua hanya bisa ketawa aja... ngelihat mukanya yg serius sambil bilang "it's oke..." berkali-kali.
Karena Izza setiap hari ke sekolah, kita bilang juga ke bu gurunya bahwa Izza lagi toilet training di rumah. Trus, kita mendapat laporan dari ibu gurunya (atau kadang-kadang Izza sendiri), bagaimana keberhasilan pipisnya pada hari itu. Rupanya di sekolah ibu gurunya memberikan reward setiap dia berhasil pipis di closet. Wah, what a good idea, kita akhirnya juga menerapkan metode yang sama dengan memberikan sebatang keju atau sepotong kecil coklat apabila dia bisa pipis di closet. Tapi ya gitu, ketika dia sudah tau dimana kita menyembunyikan hadiahnya, ya berikutnya dia sudah bisa menghadiahi diri sendiri, tanpa harus repot-repot pipis di closet.
yiha go hypo go
Hmm..., so far kemajuannya sudah cukup lumayan, walaupun belum 100% sukses. Setiap kita menawarkan untuk pipis di closet, Izza sudah mulai bisa mengatur untuk mengeluarkan si pipis itu, walaupun harus menunggu beberapa menit. Tapi pernah juga dia mengalami kebosanan karena kita terus-terusan menawarinya untuk pipis, dan berteriak kencang, "I dont want to pipis on the closet anymore!." Wah jadi ngeri juga dengan ancamannya. Jadilah kita memberikan kepercayaan padanya dengan mengatakan, "If Izza wants to pipis, you know where to go, right?" Hanya untuk kaka (baca:BAB), kita masih mengandalkan ekspresi khusus di wajahnya, once we miss it, dia akan kaka di celana, wuah jorok, kan...?
Labels: Izza
|
June 22, 2004
Saint Laurent Street Festival : A Food Festival for Us !
Sabtu kemarin, Ibu Presiden bersama Gubernur BI Kabinet Blogger family mengadakan kunjungan ke Saint Laurent Street Festival, bersama anak-anak (seperti juga tahun lalu). Seperti biasa, walaupun disepanjang jalan banyak digelar pernak pernik dagangan seperti baju, jam tangan, alat elektronik, parfum, dll, dan juga some very fancy restaurants memindahkan sebagian meja dan kursinya ke jalan, tapi inceran utama kita tetap pada makanan yang bisa dimakan sambil jalan. Pokoknya motto-nya, Nggak Boleh Nganggur, once one finish, we try another one.
Dimulai dari mangga, yang diberi tusukan sate ditengahnya dan dipotong tanpa putus bak kelopak bunga. Langsung saja ketiga anak menyerbunya. Selain mangga, ternyata mereka juga menjual nenas yang diberi tusukan sate. Cuma, cara mereka memotong nanas itu lho..., masak hampir semua yang masih ada mata-nya dikepras habis. Wal-hasil tinggal bagian kecil saja yang dinikmati.
Cara memotong mangga (kiri) Cara memakan mangga (kanan)
Sasaran selanjutnya adalah fried noodle alias mie goreng. Biarpun sering masak mie goreng di rumah, tetep aja karena terbawa suasana, nasib mie goreng sama seperti nasib si-mangga yang langsung diserbu habis. Penjual mie goreng biasanya juga menjual mie goreng jenis udon yang lebih endut, vegetable spring roll, dan bahkan kerupuk.
Penjual noodle & senyum sang customer
Berikut, cotton candy alias gulali. Ini pertama kalinya dalam sejarah Izza makan gulali setelah beberapa kali melihat di TV. Wah jadilah muka Izza, Yasa dan Danial cemang cemong warna merah akibat gulali yang meleleh.
Cotton candy yummy
Selama kita berjalan, sering sekali bertemu dengan segerombolan orang yang memainkan drum, terompet dan menari-nari. Wah, jalanan yang sudah sempit dengan pedagang dan pengunjung, masih harus berbagi lagi dengan atraksi tersebut. Apabila mereka sudah terlalu dekat, suaranya sangat bising sekali.
Bavaria music and dance team (kiri) Mommy,it's too loud (kanan)
Acara dilanjutkan dengan makan jagung rebus. Sebenernya aku lebih ngincer jagung bakar yang sempat aku lihat distand sebelumnya, eh kok ternyata, nggak ada lagi yang jual, aduh jadi ngecesss.. . Begitu juga dengan stand chicken piri-piri yang terkenal itu. Hem… baunya sangat menggugah .. tapi pas ngeliat antriannya, ya ampuun ... panjang amat ... nggak jadi deh .. (sambil me-lap ...)
Kebetulan kita bertemu dengan stand face painting yang juga menyediakan tempat untuk main clay dan tempat untuk nonton film anak-anak. Yasa memilih untuk menghias wajahnya bak seorang putri. Sementara Izza dan Danial yang awalnya main clay, akhirnya lebih senang nonton film. Disamping stand tersebut, terlihat banyak bapak-bapak bertanding catur dibeberapa meja. Hem, sayangnya... setelah Yasa selesai dirias, kita sempat kaget juga dengan harga yang dikenakan ...argh...
Next, kita masih sempat menikmati chirros isi caramel sebelum pulang, ...hum ... it’s warm and sweet, cocok sekali dengan cuaca yang lumayan berangin pada saat itu. Oke forget about jagung bakar dan chicken piri-piri, ... we had so much fun, kapan lagi ya...?
Notes: Beberapa foto makan-makan dan Yasa face painting masih gagal di-download hiks...
|
June 15, 2004
One day with my cute little monster
Hari ini, hari pertama aku nggak kerja. Sejak Jumat lalu aku mengundurkan diri dengan alasan mo ambil summer course, padahal ya itu cuma alasan biar bisa keluar baik-baik. Pas kebetulan sejak Jumat sore Izza meler dan batuk, so aku pikir lebih baik dia stay at home with me, walaupun rencananya aku mau belajar untuk persiapan ujian les perancis nanti malam.
Pagi-pagi kita udah duduk berpelukan di sofa didepan tivi disambi breakfast. Wah, banyak sekali yang aku nggak tau acara kesayangannya. Kita terus ngobrol, dan Izza membantu nerangin nama-nama tokoh pemeran di Nanala seperti mister Wuka, trus di Tractor Tom seperti wizli (dan banyak yang lain, terus terang aku masih banyak lupa), dan di Dragon Tale ada Matt. Belum lagi kalo Alison, Patty dan Michael dari CBC Kids muncul, wah dia sepertinya sudah akrab sekali, keliatan senang dan melepas kangen betul setelah selama week-end tidak berjumpa dengan mereka.
Hari-hari sebelumnya, aku biasa berangkat kerja sekitar jam 7 (izza masih tidur) dan pulang sekitar jam 2 (Izza belum pulang dari Day Care). Biasanya waktu sesudah pulang kerja aku gunakan untuk browsing internet, baca e-mail or nge-blog .. dan umumnya baru selesai kalo acara Oprah jam 4 mulai, sambil masak. Biasanya jam 5 Izza dan Emzet datang, dan umumnya aku belum kelar masak. Jadi kadang-kadang dia suka ngambek mencari perhatian. Belum lagi kalo jam 5.30 pm aku harus segera pergi dari rumah karena harus les Perancis, sedih juga kalo inget itu semua...
Tapi hari ini aku betul-betul menikmati. Kebetulan aku sudah masak kemarin, jadi biarlah cucian piring dicuek-in dulu, aku mau main sama Izza. Setelah acara TV nggak ada yang bagus, kita mandi. Yang aku heran,mungkin dia juga merasakan suasana yang lain dari yang biasa, karena berulang kali dia memelukku dan bilang, I Love You Mommy, juga ucapan Thank you Mommy sering keluar dari mulutnya tanpa harus ditagih, ketika aku membawakannya minum or something else, pokoknya sikapnya itu sweeeet banget.
Nggak lama kemudian Tante Issabelle datang bak sinterklas, membawa dua buntel besar baju winter untuk dibagikan pada yang perlu. (Yah beginilah hidup di Montreal, kita terbiasa saling mewarisi - seperti yang dilakukan Tante Ratna Jumat lalu, yang masih ditambah very romantic dinner : makan dilantai berpiringkan daun pisang dengan menu super spektakuler! nasi gonjreng : nasi + ikan peda, ikan pepes, lalap dan kredok -uh I love it so much!)
Ups, melenceng, back to the main point , kemudian aku dan Izza sama-sama bongkar buntelan itu. Selain segunung pernak pernik winter, kita menemukan mainan, buku dan juga... sepatu roda ! Awalnya aku pikir dia akan takut, karena biasanya dia begitu untuk sesuatu yang baru. Tapi anehnya ini nggak, nurut aja dia aku pakein, dan akhirnya kita main sepatu roda didalam rumah... sambil aku peganging tangannya dia berulang kali bilang, again..again.. mommy!
Terus acara selanjutnya lunch. Karena dia lagi nggak enak badan, aku ngalahin nyuapin dia, supaya makannya banyak. Yah seperti biasa sambil pura-pura dia jadi little monster. Sambil makan, kita mesti sama-sama berprilaku seperti monster, Little monster is eating the yellow egg monster or Little monster drink your monster juice so you dont cough! .. (Nggak tau dapat dari mana, sekarang ini dia lagi seneng sekali tell a story about monster, serem-serem lagi, yang monster eat daddy's nose, take daddy's hand dan sebangsanya). Sesudah itu aku kasih dia obat.
And then, kita siap-siap take a nap. Aku menawarkan baca-in buku yang baru dapat dari Tante Isabelle. Tapi dia bilang, Mommy, I want to sleep alone. Awalnya aku kaget juga dengernya, karena nggak ngertimaksudnya. Rupanya dia sudah sangat ngantuk karena pengaruh obat, jadi mo langsung tidur aja. Tapi toh waktu dia membalikkan badannya ketembok, dia sempat mengambil tanganku, dan melingkarkan di pinggangnya dan menggenggamnya. Sambil menunggu dia benar-benar tidur, aku sampai terharu, I love you my little monster ... semoga kamu cepet sembuh..., walaupun itu berarti kamu harus kembali ke day care, toh disana juga ada teman-teman dan Pak dan Bu guru yang kamu cintai hiks...
|
June 09, 2004
Its Summer Time...!!!
English aah...
Summer finally arrives in Montreal. I am not talking about Astronomic calculation, which I dont understand, I am talking about weather. Today is the first time in the year for Montrealers to feel what a 30 C is like.
Few days ago I was in a conversation with some friends wondering why the weather keeps coming below normal, although it was not as bad as winter. Usually, we dont need any jacket nor even a sweater when June has arrived. But not this year, until yesterday (June 7), we cannot go out from home without a thin jacket or a sweater, especially in the morning and evening.
This is life in Montreal, where people still can do their daily activities when the temperature is two digits below zero. Cold weather is not a strange case here, although many people told me they still never used to it...
I am happy to welcome the 30 temperature today, though many people feel it too hot. Frankly speaking, finding weather like this makes me believe that summer has arrived. And summer in Montreal does not only mean weather, but also festivals, BBQs, street sales, and other out door activities.
Yes... there are a lot of events that too good to be missed during summer time here in Montreal. Here are some of them:
F1 Grand Prix. I know I will never buy a ticket for car-race watching at the Villeneuve circuit in Park Jean-Drapaeu where the Canada F1 grand prix takes place. I dont even care who got the first place at the end of the game. I am glad that this event is coming back to town, because this event brings a lot of fun attractions. One of the most fascinating things is the racing car exhibition on the Crescent street, which is three blocks away from our apartment. We can see various types of sporty and luxurious as well as antique cars from various places on earth. We can also find various sport-related souvenirs are on sale. And who knows I could win a lucky drawing this time...(just a wishful thinking). Not to mention various stages for the Beatles-like band and some other attractions. So, if F1 Grand Prix means car-racing competition for many people, it means free entertaining event for me and my family. and it is coming this weekend.
Mejeng di depan mobil formula 1
Fireworks Festival. In the next four consecutive weekends between 10.30 - 11.00 pm, Montreal sky will be colourful with fireworks. There are three famous viewing places for this event: La Ronde [a wonderland-like amusement park where the actual fireworks competition takes place, but you will need to buy a ticket to enter this place], the Jacques Cartier Bridge, and Old Port of Montreal. Last year we saw it from the bridge, but we have to be there half an hour beforehand to find a nice viewing place.
Canada Day Parade. July 1 is a very special day for Canadians. This is the day when they celebrate the Dominion Day with various activities. The most entertaining activity is the Canada Day Parade, joined by people from various ethnic backgrounds. I heard that Indonesian community in Quebec will take part in this year s parade. This is gonna be exciting. It is even more for us because the parade will go along St. Catherine street, which is only 5 minutes away from where we live.
Jazz Festival. This year s festival will be joined by Diana Krall, but I dont think I will see her, you know why... . Fortunately, there are about five free out door stages where we can see some musicians show their talent without ticket. Some of them are not really jazzy, which I like though. This is worth to come and see. It is only 10 minutes walking from my campus.
International Film Festival. I knew this event since the first week I came in Montreal almost three years ago. But I never come and see any movie in this festival. May be because I am not a person who like to watch film vary much, or may be because I need a ticket to enjoy a film, even in the festival...
Family Picnic at Park. This is the most exciting event among all. Having lunch at the park with Izza? Who will dare to miss this event? Besides, Montreal has a lot of parks to enjoy: Mont Royal, La Fountaine, Angrignon, Jarry, and Jean Drapeu to name only some of the big parks. There are also small parks in every municipalities that every family can enjoy, like the one near Beranda.
So... why dont you join us to have fun this summer?
La fountaine lake n La fountaine ground
|
June 01, 2004
Museums Day
Minggu kemarin kami sekeluarga jalan-jalan lagi. Kali ini sasarannya adalah:
Maklum, hari itu (Minggu, 30 Mei) adalah hari museum (Museums day) di Montreal, yang artinya berkunjung ke semua museum di Montreal, termasuk Biodome, tidak dikenakan admission fee, alias gratis. Plus disediain bus antar museum yang juga gratis. So, sebagai turis bermodal cekak, tentu aja kesempatan gratisan ini ngga kami sia-siakan. Apalagi emang udah lama banget kita berniat mau ke Biodome.
Maka, dengan berbekal tempe goreng, roti selai dan jus secukupnya, kami bertiga berangkat menuju biodome, yang letaknya ngga jauh dari Olympic Stadium dan Botanical Garden, atau kira-kira, 15 menit perjalanan dari rumah dengan metro (subway). Di perjalanan, kami bertemu dengan seorang ibu dan anaknya (perempuan, sekitar 8 tahun) yang juga mau ke Biodome. Dia cerita meskipun dia orang Montreal, dia selalu ngga melewatkan kesempatan hari museum ini. Bahkan dia bilang dia udah 6 kali ke biodome, tapi nggak pernah bosen. "Aduuh bu, mbok kasih kesempatan sama yang laen...".
Anyway, sampe di sana, setelah sejenak berbunga hati ngeliat gedung biodome yang arsitekturnya indah, mata kami dibuat terbelalak... tara... antriannya meliuk-liuk bak ular tidur, hingga mata kami tak mampu menemukan di mana sesungguhnya pintu masuk ke biodome. Begitulah sodara-sodara, yang namanya gratisan ternyata juga diminati banyak orang di sini... kirain gue aja kali yang berminat he..he..he..
Setelah sekitar 2 jam (baca: dua jam...!) antri, akhirnya sampe juga kami di loket. Di situ kami cukup menyodorkan tangan buat distempel. "cplok..., cplok..., cplok..." kami bertiga pun menjadi pengunjung resmi biodome.
Biodome adalah sebuah museum yang memuat miniatur kehidupan flora dan fauna dari berbagai belahan dunia secara life. Ruangan di biodome ini terbagi empat: Tropical Forest, Laurentian Forest, St. Laurence Marine Ecosystem, dan Polar World. Masing-masing berisikan contoh-contoh binatang dan tumbuhan dari tempat-tempat yang diwakilinya. Karena itu, suhu udara di setiap ruangan itupun disesuaikan dengan suhu udara di tempat aslinya.
Lokasi yang pertama kami kunjungi adalah St. Lawrence Marine Ecosystem yang menampilkan beragam kehidupan flora dan fauna di sepanjang Sungai St. Lawrance, yaitu sungai yang dibelah oleh pulau Montreal. Beragam jenis ikan nampak di aquarium raksasa, yang membuat izza terkagum-kagum. "what a big fish", katanya ketika seekor ikan besar melintas di depannya. Keluar ruang aquarium, kami dibawa ke ruangan semi terbuka yang ternyata adalah bagian permukaan dari aquarium itu. Di situ nampak beragam jenis unggas yang bebas berkeliaran.
Giant aquarium di Biodome
Dari St Lawrence kami menuju ke Polar World, yang merupakan gabungan antara Arctic (belahan dunia paling utara) dan Antarctic (belahan dunia paling selatan). Di sini kami melihat beragam jenis unggas yang hidup di bagian dunia yang paling dingin itu, termasuk penguins. Izza kelihatan terpana ngeliat penguin jalan dan berenang di depan matanya. Karena selama ini dia hanya ngelihat penguin di sarung tangan winter-nya. Jadi teringat, dulu pernah ke Phillip Island di Melbourne ngelihat penguin berbaris pulang kandang saat terbenam matahari. kapan ya bisa ke sana lagi...?
Penguins di Polar World-nya Biodome
Keluar dari Polar World, kami menuju ke Tropical Forest. Sebenarnya Tropical Forest ini terletak paling dekat dengan pintu masuk, namun karena saat kami masuk pengunjung di situ membludak, maka kami diarahkan ke tempat lain dulu. Lagian, kami memang udah janji sama Izza mau ngajak dia lihat penguin. jadi ya... kebetulan. Suasana di Tropical Forest ini ngga kalah sama di tempat-tempat lain, bahkan terasa lebih natural. Baru masuk ke ruangan itu aja udah kerasa suhu udara yang panas, plus ngelihat pohon2 rimbun. Di situ kami ngelihat beragam binatang dari daerah tropis, seperti buaya, kura-kura, dan beragam jenis burung (kakatua, ibis). Selain itu juga ada beberapa aquarium kecil yang memuat beragam koleksi ikan warna-warni dari sungai-sungai daerah tropis.
Suasana di Tropical Forest
Terakhir kami mengunjungi Laurentian Forest, yaitu kehidupan di hutan-hutan dan perairan di sekitar Quebec. Di situ kami ngelihat beragam jenis unggas dan ikan, termasuk seal.
Seal di Laurentian Forest Biodome
Keluar dari biodome perbekalan sudah habis dan perut mulai nagih jatah lagi. Maka kami pun mampir sejenak ke Burger King. Rencananya semula sih habis itu kami mau ke museum lain (mumpung gratis, he..he..he..). Tapi apa boleh buat, antri dua jam plus keliling di dalam satu jam lebih di biodome cukup membuat kami kelelahan, apalagi Izza udah ngelewatin jam tidur siangnya. Maka selesai lunch di Burger King kami memutuskan pulang ke rumah. Dan Izza dengan tenangnya tidur dipangkuan mamanya selama perjalanan, bahkan berlanjut di rumah.
Tunggu acara jalan-jalan kami selanjutnya....[emzet]
credits:
Berhubung photo koleksi pribadi belum siap diupload, maka photo-photo yang ditampilkan adalah koleksi dari websitenya Biodome de Montreal.
|
About Us
We are Zuhdi-Nining family:
Papa Zuhdi, Mama Nining, Kakak Izza and Kakak Raisa.
We live in Pamulang
| | |