Z u h d i ~ f a m i l y
|
|
|
May 28, 2004
Breaking News: Emzet dapet Visa US!
Setelah menggerutu selama 3 bulan, apalagi batal ikutan konferens di San Diego, akhirnya permohonan visa Emzet dikabulkan juga hari ini, bahkan dapet yang 5 tahun lagi. Ya alhamdulillah deh, semoga masih ada kesempatan konfrens lagi lain waktu ya ..
|
May 25, 2004
Cabane A Sucre
Salah satu tempat wisata yang menarik di Quebec saat Spring adalah pengolahan maple syrup. Pohon maple, yang daunnya menjadi lambang negara Kanada, ternyata menghasilkan getah yang manis yang dapat diolah menjadi syrup dan gula. Setiap tahunnya, proses penyadapan (taping) getah ini dilakukan di awal musim semi, yang prosesnya hampir serupa dengan yang dilakukan oleh para petani karet di Indonesia.
Di Quebec, terutama di daerah perbukitan yang banyak ditumbuhi perkebunan maple, tempat-tempat pengolahan getah maple ini membuka diri terhadap wisatawan yang biasanya datang dalam jumlah besar. Beragam aktivitas dirancang oleh para pengelola tempat-tempat untuk menarik para pengunjung, seperti: tour ke perkebunan maple, dinner, mengunjungi farm, dan pesta maple candy. Di samping itu, mereka biasanya juga menyediakan ruangan cukup luas untuk kelompok yang datang dalam jumlah besar dan ingin melakukan aktivitas khusus.
proses penyadapan getah maple
Awal Mei lalu, kami sekeluarga beruntung bisa mengikuti program wisata yang khas Quebecois ini. Kami ikut rombongan MSA (Muslim Student Association) di McGill, yang memang mengadakan tour seperti ini setiap tahunnya. Tempat yang kami kunjungi adalah Erabliere La Goudrelle.
Untuk mencapai ke lokasi ini, dibutuhkan waktu sekitar 45 menit dari kota Montreal. Lokasinya terletak di daerah pegunungan yang kebanyakan ditumbuhi oleh pohon maple. Karena itu, tak heran bila sepanjang perjalanan kami menjumpai beberapa tempat wisata serupa (Erabliere) La Goudrelle ini.
Sampai di lokasi, begitu turun dari bus, kami langsung disambut oleh kereta mini untuk mengelilingi perkebunan maple. Selama l.k. 15 menit, kami diajak mengelilingi perkebunan di mana produksi maple syrup dimulai.
Izza n Mama di atas kereta mini La Goudrielle
Setelah itu, kami dan pengunjung lain menyusuri perkebunan maple itu dengan berjalan kaki, sambil menunggu waktu dinner. Di selimuti udara yang hangat (dibandingkan winter) dan cuaca yang cerah, kami berjalan menyusuri perkebunan maple. Izza, yang baru pertama kali bermain di perkebunan, nampak menikmati sekali kunjungan ke kebun maple itu. Sesekali kami beristirahat untuk menikmati orange juice, mini croissant dan makaroni skutel yang dipersiapkan dari rumah.
di tengah-tengah perkebunan maple
Setelah berlelah-lelah menyusuri perkebunan maple, kami kembali ke ruang pertemuan. Di situ, dinner a la cabana sucre telah menunggu. Menu yang disediakan adalah: roti, sup kacang, kentang bakar, salad, sapi bbq, ayam saus putih (entah apa nama sebenarnya), omelet dengan syrup maple, dan sebagai penutup kue-kue yang dibuat dengan syrup maple.
Selesai makan, kami keluar dari dining room untuk bersantai sambil menunggu waktu pulang. Ternyata, pesta belum selesai. Di luar dining room ada ruangan kaca yang mengundang kami untuk masuk. Di sanalah ternyata pesta maple candy berlangsung.
Memasuki ruangan itu, masing-masing pengunjung diberikan sepotong kayu (persis seperti stick es krim) lalu berjalan menuju bantalan es yang berbentuk memanjang. Di beberapa titik di atas bantalan es itu dituangi syrup maple. Lalu, dengan stick di tangan, para pengunjung memilin maple syrup yang mulai membeku itu setebal mungkin. Maka, jadilah maple candy yang siap dikulum.
Beruntung kami ngga menghabiskan waktu terlalu lama di dining room, sehingga kami bisa menikmati pesta maple candy itu dengan leluasa. Karena, ngga berapa lama kemudian pengunjung ruangan itu mulai membludak dan pengunjung pun harus antri cukup lama untuk menikmati maple candy.
Setelah itu, kami pun bersiap-siap untuk kembali ke Montreal. Selepas sholat Maghrib (di sini waktu maghrib sekarang jam 20.30 lho...), rombongan berangkat meninggalkan La Goudrielle dengan rasa manis syrup maple masih melekat di bibir.
Meskipun secara keseluruhan perjalanan wisata itu cukup mengesankan, apalagi setelah berbulan-bulan kami tidak menikmati kegiatan luar ruangan selama winter, namun ada satu hal yang amat berkesan buat Izza, yaitu naik school bus. Kebetulan, perjalanan kami ke dan dari tempat wisata itu menggunakan bus sekolah yang berwarna kuning itu. Selama ini Izza hanya mengenal bus sekolah lewat mainan atau melihatnya di jalan. Tapi kali ini, Izza bisa menikmatinya dengan menyentuh bahkan naik di dalamnya. "I am on the school bus..." katanya di perjalanan. Bahkan setelah turun dari bus dan mau pulang ke rumah, dia sempat bilang, "bye...bye... school bus."
Izza dan School Bus
|
May 17, 2004
welcomeback
Alhamdulillah, setelah menunggu l.k. satu minggu, dan mengeluarkan uang CDN$280, komputer kami sudah berfungsi kembali. Di luar perkiraan, kerusakan hard disk yang kami alami ternyata tidak bisa direcover, sehingga kami harus membeli harddisk yg baru plus merelakan perginya file2 yang ada di hard disk yang lama.
anyway, sebenarnya ada beberapa entry yang siap ditulis dan dipost. Untuk kali ini, kami hanya ingin berbagi pengalaman dengan pemilu permika dan kunjungan cak nur ke montreal.
Permika dan Cak Nur
Sabtu kemarin (15 Mei 2004), PERMIKA (Perhimpunan Mahasiswa Indonesia Kanada) Montreal mengadakan PEMILU. Kegiatan ini diselenggarakan di Thomson House McGill University.
Fortunately, beberapa hari menjelang PEMILU digelar, ada kabar dari Ottawa (KEDUBES RI) bahwa pada hari yang sama Cak Nur (Prof. Nurcholis Madjid) akan berkunjung ke Montreal dalam rangkaian perjalanannya ke Amerika Utara dan akan berdialog dengan mahasiswa dan masyarakat Indonesia di Montreal.
Acara dimulai jam 14.00 dengan diskusi seputar perkembangan politik di tanah air menjelang pemilu presiden 2004. Seperti biasa, cak nur memulainya dengan uraiannya yang lugas dan padat. Lalu, hadirin dipersilakan memberikan tanggapan dan pertanyaan.
Selesai diskusi, cak nur dan rombongan langsung berangkat menuju bandara untuk kembali ke tanah air. sementara permika melanjutkan kegiatan dengan pilpresnya.
Eki Syahrudin, emzet, Cak Nur, Izza, Nining
Ella, lengkapnya Maila Dinia Rahiem, selaku Presiden Permika yang lama, menyampaikan laporan perjalanan permika dalam dua tahun terakhir di bawah kepemimpinannya yang aktif, kreatif dan dinamis. lalu dilanjutkan dengan PEMILU dengan dua kandidat utama: Munas dan Yayan. keduanya mahasiswa program Master of Science Education di McGill.
Hasil akhir menunjukkan bahwa Munas, lengkapnya Munasprianto Ramli, terpilih sebagai presiden permika baru menggantikan Ella.
suasana saat pemilu permika
Ella (paling kiri) bersama dua kandidat presiden permika: munas n yayan
Di akhir acara, dibagikan hadiah hiburan (door prize), dan beruntungnya, dari tiga tiket yang kami punya, keluarga stradivari kebagian dua doorprize. What a beautiful weekend. [emzet]
|
May 06, 2004
Sorry ya...
Berhubung komputer di rumah lagi bermasalah, maka stradivari akan mengalami kevakuman untuk beberapa waktu. Mudah-mudahan "liburan" ini ngga berlangsung lama. Mohon maaf buat teman-teman yang kunjungannya belum terbalas.
stradivari
|
May 03, 2004
Farewell Party
Weekend kemaren kami sekeluarga menghadiri undangan Mbak Hani dan Mbak Marwi. Mereka baru saja menyelesaikan program Master of Library and Information Sciences (MLIS) di McGill. Si Mbak berdua itu rencananya akan kembali ke Indonesia, tepatnya Jogja, pada hari Kamis (6 Mei).
Hal yang paling mengesankan dari kedua mbak ini adalah kemampuan mereka memproduksi berbagai panganan tradisional yang hanya bisa kita jumpai di warung-warung di tanah air. Dari lemper, lotek, hingga gudeg. Karenanya, acara farewell party kemaren pun, yang diberi tajuk "TUTUPAN LESEHAN GUDEG YU MAR & YU HANI", terasa sangat meriah.
Selesai penyampaian kata-kata perpisahan dari mereka berdua, para hadirin langsung membuat antrian untuk menikmati bermacam-macam sajian yang dihidangkan. Ada Mie Ayam ala Bakmie GM, Gudeg Jogja, Sayur Asem, Ayam Goreng + Cocolan Sambel, Sambal Goreng Ati, Lotek, Lemper, Risoles, dan, ngga ketinggalan, Emping. Walhasil, lidah para hadirin benar-benar dimanjakan oleh keahlian memasak si duo mbak yang tak terpisahkan itu.
Selesai makan, kita masih "harus" menikmati es buah a la Forest Hill yang ternyata sangat disukai Izza. "I want more daddy." begitu katanya pas ngelihat gelas yang aku pegang kosong.
Sayangnya, kami ngga sempat mengabadikan beragam penganan itu. Karena, di samping mereka langsung diserbu pengunjung, kami juga sibuk ngambil "jatah"...*smile* [Emzet]
Hanifah, Marwiyah, Izza, n Ninink
footnotes:
Selamat jalan Mbak Hani dan Mbak Marwi. Semoga selamat sampai tujuan dan berbahagia berkumpul kembali dengan keluarga tercinta.
Sayang bubah dan keluarga ngga bisa hadir. Semoga Danial cepat sembuh ya...
|
About Us
We are Zuhdi-Nining family:
Papa Zuhdi, Mama Nining, Kakak Izza and Kakak Raisa.
We live in Pamulang
| | |