RADIOTHERAPHY - SIMULASI
Apan ya radio terapi, terapi mendengarkan musik dari radio ... ah garing ya.. radio theraphy ini bahasa awam nya disinar. Jadi setelah operasi, kemoterapi, maka lanjutan program pengobatan medis untuk pasien kanker adalah disinar. Menurut dr sinar ku, yaitu dr dewi, aku dapat jatah 30x radiasi eksternal (sinar luar), dari senin sd jumat tiap hari, kecuali hari libur ... kenapa 30x, soalnya kelenjar getah bening ku yang kena sel ca sudah lumayan banyak .... kaget gak waktu dibilang begitu ... jawaban nya sudah enggak. Karena dr paulus bilang, jangan terlalu panik dengar kata stadium, atau hasil PA yang serem seperti grade, ini positif itu positif, atau jumlah sinar yang lebih banyak dari yang lain. Karena semua hasil yang lebih tinggi, atau yang tanda nya positif sementara yang lainnya negatif, itu tidak selalu menunjukkan bahwa nanti hasil akhirnya lebih serem .... pegang itu .. hasil akhir atau endingnya bagaimana hanya Allah yang tahu. .. oke lah bagian kita adalah ikhtiar, hasil akhir hanya milik Tuhan.

Setelah daftar di ruang radio theraphy ekeskutif rs dharmais, kita di jadwalkan untuk di gambar istilahnya atau simulasi. Karena alat yang nanti dipakai sudah tiga dimensi dan RS dharmais belum punya alat simulasi nya, jadi kita beberapa pasien akan di kirim ke rs mrcc semanggi untuk simulasi nya. Waktu itu aku dkk di jadwalkan tanggal 17 November 2014. Pokok nya di wanti wanti harus beres SEP PBJS nya sebelum jam 10. Habis itu rame rame kita naik bis dharmais ke mrcc. Ya akhirnya tanggal segitu aku sengaja datang lebih pagi lagi, kalau gak salah jam 4 an. Terus as usual, antri, dapat nomer dan kemudian urus SEP. Alhamdulillah sebelum jam 10 sudah beres. Tapi ternyata belum berangkat berangkat juga sampe jam 11. Karena satu grup kita belum beres semua SEP nya. Dalam hati, aku kok ketakutan banget di tinggal, jadi pagi pagi udah dateng, tapi kok yang lain santai aja. Tapi aku harus berpikiran positif, kan yang lain punya urusan berbeda. Aku bersyukur bahwa anak anak sudah ada yang handle, jadi aku bisa ngacir sendiri sebelum subuh, orang lain belum tentu ...

Akhirnya kita berangkat dengan minbus milik rs dharmais. Ada beberapa yang aku kenal, yaitu nenek unyih yang sudah berusia 70 tahun, bu irah yang sudah punya cucu, ada lagi warga pamulang yang dikawal dua saudaranya, bapak bapak yang dr pekan baru, dan satu lagi syarifah, pasien tumor otak yang harus duduk di kursi roda dan diam saja. Syarifah ini sudah punya anak tiga. Sungguh gak tega melihat kondisinya. Dan kagum sama kakak nya yang bukan hanya mengurus syarifah tapi juga anak dari syarifah.
Sewaktu kita sampai di rs mrcc yang super mewah, mulai deh ada keributan kecil yang lucu. Seperti nenek unyih yang gak mau naik eskalator, sampe pertanyaan, ning, rumah sakit semewah ini ada pasien yang mau datang... aku senyum senyum saja ... Justru hari gini semakin mewah dan kayak hotel pasien malah makin berkunjung nek pikir ku dalam hati. Disana kita disuruh mengisi data pasien. Lagi nenek unyih gak punya fc ktp dan gak tau tanggal tahun lahir nya dan gak punya HP. Tapi salut sekali sama nenek ini, dia bahkan sudah menjalani kemo, dia tidak diantar siapa siapa, hanya kadang ke RS ditemani oleh cucunya yang sudah SMP. Kata dia, dia punya anak perempuan yang gak ngurusin dia...
Proses nya gak lama. Satu persatu kami dipanggil. Badan kita yang area nya mau disinar di oret oret pake spidol biru, ada stiker bulet nya juga. Kayak gambar garis bilangan x dan y... kemudian ada alat yang seperti merekam oretan itu, mungkin untuk menentukan titik koordinat yang tepat... sempet kepikiran, gak pernah nyangka dalam hidup aku badan aku akan di oret oret begini kayak sasaran tembak aja... ah sudah lah.. gak boleh memelihara perasaan mengasihani diri sendiri yang gak perlu... bahwa ini adalah jalan menuju sehat dilancarkan dan dimudahkan saja aku sudah harus nya menghitung nikmat yang Tuhan berikan. Selanjutnya sambil menunggu giliran yang lain dipanggil, kita pasien dharmais mulai pada bikin teh atau ambil minum yang disediakan atau makan biscuit... jam lapar. Nenek unyih yang suka nyeletuk bilang, wah rs disini disediain minum...
Setelah semua pasien dari dharmais beres di simulasi, dan sudah di dapat kan cd nya, kita kemudian diajak pulang sama petugas dari Dharmais. Pesan nya.. bagian yang digambar dengan spidol khusus dan diberi stiker gak boleh digosok waktu mandi ... tapi masih boleh mandi... oke deh...Alhamdulillah sempat ambil biskuit tadi, karena sudah diatas jam 12 jadi laper sekali. Kita makan biskuit di minibus. Sesampainya di dharmais, kita kembali ke bagian adminitrasi radioterapi eksekutif. Terus aku dibilang, mulai nya gak jadi tanggl 17 November, tapi mulur jadi tanggal 20 november. Karena ada beberapa pasien sinar yang dijadwal harusnya sudah selesai, eh ternyata mereka belum... Mulai deh melihat kalender .. ya... kayaknya bakalan kena sampai tahun 2015 nih ... ealah sok sok mau ngatur lagi kan .. Ya memang, kadang dalam hati sudah mulai merancang rancang memulai hidup baru di tahun baru. Sesuatu yang mungkin wajar bagi pasien ca yang sudah sejak tahun 2013 mulai treatment dan mulai 2012 mulai tahu punya ca. .. tapi disatu sisi, aku harus belajar menjalani hidup menuruti skenario Allah. Aku termasuk yang sangat beruntung dan harus sangat bersyukur sebagai pasien ca aku masih bisa wira wiri. Aku juga punya teman yang bahkan sangat tergantung dengan orang lain, atau hanya bisa di tempat tidur. Kalau udah begitu aku jadi malah malu sendiri mau mengatur atur.. cuma.. kadang memang sering lupa.. Astagfirullah.. Baik tanggal 20 November dan aku percaya akan rencana indah Mu ya Allah... Amin yra.
.. to be continued....

|