Paska Operasi
Operasi untuk pasien kanker bukanlah tindakan akhir dari proses pengobatan, tidak seperti dalam kasus misalnya usus buntu. Operasi hanyalah salah satunya. Nah walaupun sudah seger paska operasi, tidak menjadikan aku tenang tenang. Lega sih lega .. kebayang dulu selalu membawa benjolan itu kemana mana dan sekarang sudah tidak. Tapi what next.... Setelah dioperasi, maka bongkahan benjolan itu akan di patologi untuk mengetahui apa aja yang diperoleh dan ditemukan dari bongkahan itu dan kemudian akan diteliti imuno histokimia (ihk) nya yang akan digunakan untuk pengobatan selanjutnya. Sementara kondisi tanganku yang awalnya masih sangat terbatas sekarang sudah lebih enak. Pasien paska mastektomi terutama yang sampai ke ketiak, diharuskan berlatih senam untuk tangan unbtuk mengembalikan kemampuan nya setara dengan tangan yang tidak di operasi. Sejak tiga minggu paska operasi, aku sudah mulai nyetir bertahap. Tahap awal jarak dekat dan tanpa parkir, kemudian bertahap lebih jauh dan parkir yang mudah.. parkir di halaman SD Al Fath..hemm nanti dulu .. perlu profesional itu..he..he..

Ada intermezzo nih ceritanya, tapi bagi pasien kanaker kehberadaan Asisten yang bisa diandalkan itu cukup penting. Ceritanya seminggu sesudah aku operasi, mbak Asih, asisten yang sudah ikut kita hampir lima tahun dinyatakan positif hamil. Dia sendiri sudah menikah sebelas tahun, dan baru kali ini hamil. Namun dia sudah mengangkat anak usia 11 dan 3 tahun. Mendengar kabar ini tentu saja kita gembira karena buat kita mbak asih sudah bukan orang lain. Dan kita tahu, ini adalah yang dia dan suaminya harapkan selama ini. Mbak Asih bilang bahwa dia akan menanti kelahiran dikampung, tapi pokok nya aku gak usah khawatir, dia baru akan pulang kampung kalau sudah ada penggantinya. Nah habis itu dia tiap sore keliling keliling kompleks cari info. Subhanallah Alhamdulillah, dia dapat pengganti dengan cepat, dan selama dua minggu sebelum dia pulkam, dia training dulu Mbak Tia, asisten yang baru, bukan hanya masak, belanja di tk sayur, ke pasar, bikin jus, bikin jamu dan pekerjaan rumah tangga, tetapi juga cara menejmput raisa, ketemu guru nya, naik angkot, naik ojek. Wah aku pokok nya tahu beres. Dan alhamdulillah sebulan ini mbak Tia juga cepat adaptasinya dengan kita. Dan mbak Tia ini asisten yang nginep, sementara Mbak Asih bukan. jadi justru dalam hal ini sangat sangat mempermudah kita yang kadag ahrus berangkat ketika masih gelap dan pulang ketika sudah gelap. Alhamdulillah
Setelah berulang kali ditanyakan ke bagian patologi, belum selesai juga laporan nya. Ini termasuk lama, karena operasi sudah sejak tanggal 29 April, tapi belum keluar juga. Lagi lagi untuk menghemat energi supaya enggak usah ke Dharmais melulu, akhirnya minta tolong lagi sama Pak Aip untuk ngecek. Waktu itu aku sudah booking dr Bayu, tapi karena belum keluar hasil, yang ada kita malah ngobrol ngalur ngidul tentang pelayanan BPJS. Dengan adanya BPJS pasien di Dharmais semakin banyak, disatu sisi semakin banyak orang yang mau memilih jalur medis dan makin banyak yang tertolong. Tapi disatu sisi, hal itu membuat para dokter dan perawat disana menurut istilah dr Bayu, babak belur. Belum lagi masalah jadwal, kata dr bayu, tgl 29 April, rencananya dia akan operasi 5 pasien, tapi yang berhasil sesuai jadwal hari itu hanya aku. Subhanallah, betapa kemudahan Tuhan seolah dicurahkan ke aku. Memang akhirnya kita sebagai pasien dr Bayu jadi suka gak jelas jadwalnya. Yang tadinya dia Selasa dan Kamis untuk operasi dan senin Rabu Jumat untuk konsultasi, yang ada jadi operasi juga di hari konsultasi. Membuat pasien yang sudah antri sejak Pagi baru terlayani di sore.
Akhirnya Pak Aip berhasil mengambil hasil patologi, tapi IHK nya belum juga selesai. Jadi ketemu dr Bayu nya diundur jadi tanggal 26 Mei aja biar sekalian. Waktu baca hasil patologi, mulai deh perasaan gak enak. Soalnya, disana ditulis bahwa dari beberapa belas kelenjar getah bening yang diambil, sebagian besar terindikasi sudah kena sel ca. Tapi ya sudah lah dari pada menduga duga gak keruan, sabar aja sampai ketemu dokter. Alhamdulillah tanggal 26 Mei, hasil IHK nya bisa keluar. Dan makin bingung, kok waktu biopsi aku dibilang reseptor hormon estrogen dan progesteron positif dengan intesnitas kuat, sekarang malah jadi triple negatif. kadang secara bodo-bodoan mikir .. apa iya yang dulu nya hormon positif, setelah di terapi hormon terus jadi negatif.. bukan nya mestinya netral gitu ya.. soalnya dikalangan pasien kanker, beredar kalau ihk triple ngatif menunjukkan ca yang tidak diketahui penyebabnya dan cenderung lebih gampang relaps.... aduh...
Hari itu kita jam 4 berangkat dari rumah untuk antri di BPJS dengan tujuan poli Cendana (swasta nya Dharmais). Waktu ketemu dr Bayu, dengan berat dia mengatakan bahwa aku harus dikemo karena cukup banyak kelanjar getah bening yang kena. Memang waktu operasi dia bilang sudah dia angkat semua hingga bersih, tapi dalam kanker, ada sel ca yang sangat kecil yang tidak dapat terdeteksi oleh pet scan sekalipun, tapi dia ada, apalagi kelenjar getah bening kan ada diseluruh badan kita, jadi haarus diobati dengan pemberian obat keseluruh tubuh supay dia mati. Awalnya kita disuruh mikir dulu. Tapi aku gak mau, sudah lanjut aja.. aku sudah pernah dalam posisi mau dikemo dan sudah siap juga waktu itu, ternyata hasil biopsi ku mengatakan sumber ku hormon dan bisa diterapi hormon. Kalo sekarang bukti bukti sudah mendukung, demi kebaikan jangka panjang menurut istilahnya dr Bayu, aku setuju di kemo. Bukan itu aja, juga radiasi.
Sementara mengenai hasil IHK nya yang triple negatif, dia bilang, ketika di biopsi, yang dominan adalah hormon, kemudian di terapi hormon, sehingga hasil IHK paska operasi bukan hormon lagi, tapi ada kecenderungan yang lain, yaitu triple negatif.. Tapi mnrt beliau kemungkinan besar, ini karena hasil operasi yang terlambat masuk ke formalin atau pemeriksaan yang terlambat, sehingga barangkali menghasilkan sesuatu yang rusak. hadeuh... serem amat... Dan menurut dia, tipe ca yang triple negatif itu biasanya cepat sekali .. ementara aku sudah kena sejak 2012 dan perkembangannya tidak cepat. Jadi masih kategori ca yang baik. Tapi hal itu tidak mempengaruhi keputusan untuk dikemo atau tidak, karena kemo atau tidak kemo itu urusan sudah kena nya ca di kelenjar getah bening. Ya sutralah.... Akhirnya aku di refer ke dr Noorwati sebagai ahli kemo.
Ternyata paska keputusan kemo itu, aku gak kuat kuat banget juga. Sempet beberapa hari rada melow.. Tapi overall aku sadar bahwa kondisi ku membutuhkan kemo. Tapi support dan share pengalaman dari sesama pasien menguatkan aku. Intinya, kemo tidak seseram yang dibayangkan. Siapkan dengan baik. Ya sudah, menata pikiran dan hati lagi. kebetulan aku sudah bpernah bikin summary untuk persiapan kemo yang aku post di FB Canceria & Tumoria. Jadi ini postingan aku yang posting aku juga yang memanfaatkan. Juga buku Kemoterapi dari dr Azwar yang dulu dibelikan Ida, mulai aku baca-baca lagi.
hari Sabtu akhir bulan Mei, aku didaftarkan mbak Endang ke dr Paulus. Sesudah sebulan operasi baru aku sowan ke sana. Intinya sama dg dr Bayu, aku perlu dikemo lebih karena sudah ada kelenjar getah bening yang kena. Kondisi terkendali. Dan menurut "pemeriksaan" dr Paulus, sepertinya memang hasil ihk nya tidak akurat, dan yang diteliti sudah rusak sehingga yang keluar triple negatif. Dia mengatakan bahwa ca ku kuat dari hormon. Lalu aku disiapkan obat herbal apa yang perlu ditambahkan selama kemo.
Minggu depan nya tanggal 3 Juni kita ketemu dr Noorwati di Cendana. Ya sudah dibuatkan perintah kemo dan rawat inap tanggal 9 Juni. Kalau versi dr Noorwati mungkin saja dalam suatu cancer ada yang karena hormon dan kemudian setelah terapi menjadi triple negatif. Dan menurut beliau, ada kok triple nagtaif yang baik .. dalam arti tidak cepat penyebarannya. Sebelumnya aku harus periksa darah dan USG Jantung dengan segera, untuk mengetahui kondisi apakah layak dikemo atau tidak. Karena mesti cepat, jadi aku nge cek nya di RSPI, krn kalo di Dharmais USG jantung hrs dengan perjanjian. Tanggl 5 kita sudah harus menyerahkan hasilnya dan ketemu lagi dengan dr Noorwati. Kondisi jantung ok, sekalipun ditemukan kebocoran ringan (hua... apa lagi ini...) tapi layak kemo, sementara pemeriksaan darahnya, Hb ku mepet .. so aku mulai minggu ini harus mulai makan protein hewani untuk membantu kekuatan badanku menghadapi kemo. Tapi kemudian kita minta kemo diundur jadi tanggal 12, karena mz ada seminar tanggal 9 dan tanggal 11 Raisa perpisahan dan kelulusan. Rasanya lebih baik kemo dalam keadaan plong. Iya aku pengen hadir di perpisahan TK B seperti aku juga bisa hadir menyaksikan Perpisahan Izza... Semua itu pasti bikin aku tambah siap menghadapi pengobatan ini. Bismillah .... Semoga semua berjalan lancar dan membawa kesembuhan, dan yang terutama sekali perbaikan dari dalam diri ku.
|