Perjuangan Berburu SMP
Sebelum memasuki kelas 6, mulai lah kita kasak kusuk mencari sekolah untuk Izza. Kandidat pertama dan awalnya satu satunya adalah SMP AL Fath. Klise alasannya, karena Raisa masuk SD Al Fath akan lebih mudah kalau Izza juga di SMP AF. Nah kalau memang mau masuk AF, jadi strategi kita juga anteng anteng aja. Gak cari bimbel dll. Alasan mengapa AF jadi pilihan, karena kita sudah kenal metode pengajaran AF, sekolah ISlam, dan sekolah swasta. Maklum.. kalau SMP masih mau yang swasta karena pertimbangan pengawasan dari guru. Apalagi masuk masa puber, aku ingin Izza berada di sekolah yang lingkungan nya cukup aku kenal. As a simple as that.
tapi sebelum ini, ada satu nama SMP yang cukup menarik hati, tapi masih agak ngeri untuk dibicarakan. Yaitu SMP Labschool Kebayoran. Waktu nganter Izza cheers dulu, sudah terdengar smp ini, tapi belum terlalu greget, karena ibu ibu bilang, cari sekolah bukan hanya yang bagus, tapi juga perhatikan pergaulan nya. Kalau di AF cukup bagus lah, dan kita sudah tahu lingkungan nya karena sudah sd disini, mainnya paling ke PIM. Nah kalau di LS kan udah daerah elit gitu, mainnya pasti lebih jauh .. gimana mantau nya. Dan aku setuju dalam hal ini. Tapi kemudian, suatu kali kita jenguk anaknya miss Intan bareng sama Mbak Rita (mamanya Fira) dan Mbak Dwi (mamanya Diva), aku mengenal sisi yang berbeda dari SMP LS. Karena anaknya mbak Fira sekolah di LS dan kelas aksel pula. Intinya LS yaitu bermutu dalam hal pengajaran, beban nya berat, mandiri, banyak prestasi .. tapi berat persaingan nya. Belum lagi, aku dengar yang sekolah disini itu anaknya Pak Azumardi, mantan rektor, duh berapa spp nya pula di sekolah ini. So... gak terlalu dipikirkan lagi
Tapi kadang kadang tergelitik juga untuk cari info lewat internet. Dan ternyata aku sangat tertarik dengan perjuangan anak anak SD yang ingin masuk LS dan bagaimana mereka berjuang setelah di dalamnya. Aku bisa baca banyak karena mereka dikasih tugas untuk bikin blog dan menuliskan bagaimana perjalanan hidup mereka dari lahir sampai di LS. Belum lagi bagaimana anak LS termasuk yang betah di sekolah dan ekstra kurikulernya maju. Kadang aku merasa, dengan apa yang diraih Izza selama 5 tahun di AF mungkin sekolah ini cocok dengan Izza... Namun semua itu masih terbatasi oleh jarak, dan spp yang harus dibayarkan...
Menginformasikan terus terusan tentang serunya sekolah ini ke mz, sampailah pada apa yang diucapkan mz, yah kalau diterima nanti papa anterin deh naik motor. Seperti lampu hijau dari papa, aku mulai bergerak .. Kalau sebelumnya gak ada rencana ambil bimbel, aku yakinkan ke papa bahwa karena sekarang yang diincer beda, jadi sepertinya kita butuh bimbel. Paling gak, di sana ada informasi yang mungkin kita perlukan. Awalnya aku diajak sama Mbak Dwi yang anaknya juga mau masuk LS untuk ikut bimbel di Visi. Pas lihat harganya, baru kita kaget .. mahal ya bimbel, Izza belum pernah ikut sebelumnya, belum lagi jauh pula.. siapa yang nganter ke sana... akhirnya diputuskan untuk cari bimbel yang hanya Sabtu dan dsk Pamulang. Sudah satang ke Maestro, Primagama dll tapi belum ada yang bisa memenuhi syarat ku, yaitu hanya Sabtu dan kalau bisa muridnya sedikit. Ya begitulah aku, walaupun dana pas pas an tapi maunya banyak... Karena dari sekolah juga sudah disediakan bimbel dua kali seminggu Selasa & Jumat. Kalau nambah lagi di hari biasa, kasihan anaknya. Akhirnya sampailah kita ke bimbel baru di pasar kita Pamulang. ini dengar dari mama casey yang juga mau masuk LS, dan dia ambil di BP radio dalam. Nah sesuai dengan keinginan kita, disana bisa hanya Sabtu dan hanya memilih dua pelajaran saja, yaitu Math dan Science saja. Ini berarti penghematan buat kita juga, dan masuk nya juga bisa dapat potongan karena Izza ranking satu. Dan disana satu kelas 5 murid. Klop...Alhamdulillah
Sebelum semester sepuluh berakhir, semua masih normal.. normal nyantai. Sampai setelah terima raport, mulai lah penjualan formulir sekolah swasta banyak diinfokan. Waktu terima raport, ada guru yang menyarankan izza sebaiknya mendaftarke LS, bahkan waktu aku datang ke open house AF, guru yang ngajak aku muter muter di SF, setelah tahu aku ibuny izza, bilang, wah kalau izza baiknya ke LS aja... lho ..Tapi Aku belum pernah enginjakkan kaki di LS yang konon lebih jauh dr PIM (maklum wawasan menyetir ku baru smp pim saja..). Sampai suatu ketika gak sengaja baca di FB nya mama nya Kevin mengenai try out untuk umum di visi. Konon bimbel Visi ini adalah bimbel yang bisa menggol kan siswa untuk masuk ke LS. Dan disaat yang berdekatan, mama Denyut, memforward kan informasi penjualan formulir di LS yang dia dapat dari grup. Subhanallah.. kalau saja aku gak sengaja mampir ke FB nya mama Kevin atau mama Denyut gak berinisiatif kirim info pendaftaran, meungkin aku bener bener gak tau bahwa sudah dibuka pendaftarannya. Jadi di pengumuman itu pendaftaran on line mulai tanggal 10 Januari. dan aku tanggal 9 Januari midnight sudah stand by di depan komputer. Susaaah banget masuknya. bikin keder. Tapi akhirnya bisa. dan sekalian transfer Rp 250.000 via internet banking.
Nah setelah itu kan harus datang untuk mengambil nomer ujian. berhubung aku belum tahu cara ke LS, aku mesti nunggu mas nawi bisa anterin ke sana, sekalian aku mau bayar try out visi karena searah. Pernah sudah siap bawa semua berkas, ternyata jalanan ke sana macet karena hujan deras, jadi batal. Sampai akhirnya suatu hari aku kesana, sempat nyasar nyasar karena mas nawi juga belum tahu, dianternya ke smp 11 dan smp 19 (berdekatan). Terus masuk lah aku kesana. Alhamdulillah semua formulir sudah diisi jadi aku tinggal ke loket. Banyak ibu ibu dari sekolah lain yang mengisi formulir online di komputer yang disediakan disana. Terus setelah beres, aku menghampiri petugas disana sambil bawa catatan. Pertanyaan sudah disusun dari rumah. Biasa, mengenai tes, mengenai uang sekolah, ekskul, pergaulan, prestasi, transport dll. Hal yang menakjubkan adalah uang sekolah ternyata tidak seseram yang dibayangkan (ih sok deh..) ya artinya selisih lebih besar 200rb dari Smp AF aku pikir bakal berjuta juta gitu .. terus karena izza suka ikut nari, jadi aku tanya soal nari, ternyata prestasinya sudah sampai keluar negri... dan pergaulan, mereka bilang disini dipantau, memang ada cucu m entri ada anak pengusaha, tapi anak guru juga banya, penggunaan smart phone dibatasi dan .... ada mobil jemputan dari dan ke pamulang yang di adakan oleh koperasinya. Subhanallah... aku girang juga melihat ada peluang Izza bisa sekolah disini dari sisi SPP. Tinggal bagaimana, bisa lolos gak, karena yang daftar tahun lalu sekitar 1200 sementara yang diterima 200. Terus, petugas itu bilang, ada buku latihan soal nya di koperasi ..hello .. kemana aja ya selama ini baru tau ada buku latihan. Terus aku menuju koperasi, disaat yang bersamaan, aku kaget banget... gak nyangka di dalam sekolah itu ada lapangan bola yang luas dan terawat dan miniatur dari masjid Al Azhar di Kebayoran. Subhanallah... terpesona ceritanya..
Ketika ikut try out visi sekitar bulan Januari 2014, persiapan Izza masih sangat minim. Hasilnya dia di posisi 126. Sementara teman teman yang juga menyatakan akan daftar di LS, posisi nya sudah bagus, yaitu di 10 besar. Ini try out dan tes psikotes pertama buat dia. Selain persiapan materi yang belum full karena materi di sekolah juga belum habis, belum banyak latihan, juga secara psikologis ini pertama kali dia ke visi, ujug ujug untuk tes dan kondisi waktu tes nya juga umpel umpelan. Awalnya dia agak down, tapi masih ada pede, dia tanya emang yang diterima berapa di LS, aku bilang 200. Jadi msh ketrima dong.. ya tapi kan gak semua yang mau masuk LS ikut try out hari itu.
Aku bisa merasakan kekhawatiran Izza.. dia sudah mulai nyari nyari info tentang LS di internet, dan dia mulai tertarik, tapi satu hal, dia belum sekalipun menyentuh LS. Sampe akhirnya awal Februari pas AF ultah dan anak anak diliburkan, aku ajak dia kesana.. Disana lagi lagi aku ajak ngibrol sama petugas yang menangani pendaftaran. Aku ajak Izza untuk ngobrol tentang apa yang dia mau ketahui disana. Seperti biasa dia kalau gak pede, suaranya pelan dan gak banyak ngomong. Terus aku ajak ke kantin .. nah kalo disini dia lumayan pede waktu pilih makanan. Alhamdulillah di hari yang bersamaan, ada acara dari Unicef disana, jadi cukup rame .. dan menarik perhatian. Banyak bule bule dari kedutaan yang mempresentasikan negaranya. Izza juga memperhatikan foto foto prestasi anak anak LS yang ditempel di dinding. Sepertinya dia tertarik dengan salah satu foto tentang prestasi seoarang siswa yang dikirim ke Korea tahun 2013. ..Aku ajak juga ke masjidnya ...
Sesudah dari LS kita menuju ke Visi untuk ambil hasil psikotes... agak nyesel juga aku bawa Izza, rupanya hasil psikotes nya kurang bagus untuk kategori masuk LS, walaupun bukan hasil psikotes Visi yang akan menentukan diterima atau tidaknya di LS. Apalagi petugasnya mungkin menunjukkan gesture yang seolah mengatakan, wah mau masuk LS kok tes nya segitu doang. Atau aku aja yang lagi sensi. Sepanjang perjalanan pulang, aku motivasi dia, untuk mengabaikan hasil tes itu dan terus berjuang. Hasil tes itu tidak ada efek nya apa apa dalam penerimaan di LS, sementara kalau kamu bangkit dan meningkatkan kemampuan, itu yang akan menolong kamu. Izza rupanya cukup stress saat itu, dia sudah dalam fase jatuh cinta setelah mendatangi LS secara langsung, tapi kenyataan yang ada belum mendukung. Pernah aku ajak dia ke mbak evi, terapis ku untuk di motivasi. Mbak Evi bilang, Izza pasti bisa, tapi kalau pun gak diterima, hal ini bagus untuk Izza terjadi diusia semuda ini. Bahwa kita harus berusaha, tapi terkadang kenyataan tidak selalu berbanding lurus dengan apa yang diharapkan. Tidak semua orang yang masuk LS lantas dijamin berhasil. Semua tergantung individunya. Dia sempat nangis waktu ketemu mbak Evi
Tapi bagusnya sejak saat itu, dia bisa mengembalikan semangatnya. Dia mulai bertanya ke guru di BP, bagaimana hasil try out nya dan mesti berapa kalau dia mau masuk LS. Ternyata selama ini hasil try out nya adalag 60-an dan untuk masuk LS mungkin harus sekitar 80-an. Terus karena sudah punya buku soal, aku mulai angkat white board ke kamar. Kalau izza sekolah, aku juga ikut latihan soal terutama matematikanya. Banyak yang aku juga gak tau cara ngerjainnya. Karena materinya memang materi SD tapi tingkat kesulitan dan kompleksitasnya sudah jauh untuk level SD. Nah supaya lebih cepat, kalau aku antar Izza ke BP, aku ikut bertanya kepada guru les di BP mengenai cara mengerjakan soal. Dan mereka mau membantu, teritama mbak Siti.
Terus kalau malam, Izza masih mau aku ajarin ngerjakan soal. Padahal itu sudah hampir jam 10 dan kadang dia sudah ngantuk .. tapi hebatnya dia mau. Nah alhamdulillahnya ternyata BP Pamulang mengadakan program intensif LS dan ini diluar dugaan kami, karena gak banyak bimbel di Pamulang yang mengadakan ini. Dan semua itu free. Subhanallah... Peminat program ini memang di Pamulang gak begitu banyak, kalau gak salah di BP PAmulang hanya ada 4 siswa yang berasal dr Al Azhar dan Al Zahra. Mereka sudah punya kakak yang sekolah di LS. Memang jadwal ke bimbel nya jadi padat, karena jadwal reguler tetap ada, plus kalau malam masih berlatih sama bimbel mama Nining he..he... Sampai akhirnya mulai keliatan hasil try out nya naik drastis menjadi sekita 80-an... tapi kalau hasil psikotes .. masih aja gak terlalu bagus...
Aku mulai mikir, sepertinya untuk tembus LS, psikotes cukup memegang peranan penting. Jadi gimana ini, supaya dia lebih familiar dengan psikotes. Karena teringat bahwa mamanya Alysa punya background psikolog, aku kemudian mengontak beliau. Kata mama Alysa, dia gak bisa mengeluarkan report, karena dia piskologi industri. Tapi kalau sekedar mengadakan tes dan kemudian menganalisa hasilnya, dia bersedia melakukan tes di rumahnya. Hari Minggu pagikita kesana, dan tes nya dilakukan di kamarnya kakak nya Alysa. Mungkin karena dia merasa nyaman dan kenal dengan mama Alysa, hasilnya cukup bagus. Memang catatan dari mama Alysa, pengaruh suka, tidak suka, nyaman tidak nyaman akan sangat mempengaruhi Izza dalam melakukan sesuatu. Kalau suka dan nyaman, dia akan kerahkan semua potensi nya. jadi sisi emosinya kuat sekali. Kemudian, dia minatnya cenderung ke IPS, sekalipun di sekolah hasilnya justru terlihat di Math dan Science. Dan dia cenderung kurang mengantispasi keadaan dimasa depan, baru keadaan yang terlihat ... wah kita benar benar mendapat masukan banyak dari Mama Alysa .. makasih ya mbak..
sebelumnya Izza juga sudah melakukan tes masuk SMP AF gelombang 2 dan alhamdulillah akhirnya diterima. Tapi ketika harus membayar booking fee, aku mengirimkan surat permohonan penangguhan pembayaran sampai diumumkan hasil dari LS. Dalam kondisi ditangguhkan, maka status Izza turun jadi cadangan. Ya sudahlah ... aku haru ambil resiko ini, karena naro uang 5 juta kemudian hangus itu adalah sesuatu yang teramat berat bagi kami. Karena terus terang untuk uang pangkal izza di LS dan Raisa di SD AF belum epenuhnya terkumpul... masih dalam poses dikumpulkan.. bismilah... agak pede aja, kalau ada apa apa, yakin AF masih akan terima.
Masukan lain dari Mbak Laras, tetangga yang anaknya sudah diterima di SMA LS tapi gak diambil karena anaknya lebih pilih masuk Kharisma Bangsa yaitu coba tes di biro piskologi UI. Aku pikir, kelemahan Izza saat ini adalah tidak familiar dengan tes psikotes. Memang tes psikotes itu tidak perlu dilatih apalagi ada bimbel nya he..he.. tapi sebagai pihak yang sedang berikhtiar, aku mencoba untuk ajak Izza tes di UI. Waktu itu hari Jumat Izza ijin paginya dari sekolah untuk tes.
Sampai akhirnya hari H Ujian Masuk di LS. Kita ber-3 menuju kesana plus mama nya puti dan puti. Sempet balik ke pamulang lagi karena puti ketinggalan kartu ujian. Selebihnya semua lancar. Kita ketemu dengan siswa siswa lain termasuk AF. Peserta hari itu ... subhanallah 1200 orang. Ketemu sama mama Diva yang ketika menunggu sering menitik kan air mata... ooo so sweet .. katanya, ngebayangin perjuanagan Diva di dalam kelas lagi ujian. Bagi orang tua yang menunggu kita bisa nunggu di Masjid, di kantin, atau di halaman depan. Disitu ada pertunjukan dari kakak kakak kelas dan juga tanya jawab dari Pak Ucok, guru di LS. Feeling ku so far cukup tenang. Kita ketemu juga sama mama Nadia, mama Dafi dll. Bahkan ketemu Mamas & Yoyok teman waktu di UNSW dan Cha Cha teman di Trisakti... Hem... semua nya mau masuk sini ya ... Izza sendiri lumayan tenang, dan .. kelaparan sesudah tes psikotes di babak pertama.. hampir semua makanan yang aku siapkan di makan dan bahkan nambah lagi beli di bazar... berpikir memang menguras energi ..
Kemudian lanjut di babak kedua tes pelajaran. Ketika keluar, kita makan lagi.. kebetulan kemarin sudah beli mi goreng untuk bekal... jadi sebagai ibu ibu suporter, aku bawa bekal mulai dari snack sampai lunch... he..he.. Papa yang tadinya anter kita sempet ngajar dulu, kemudian jemput kita lagi. Tapi karena jalanan macet, jadi kita harus jalan dulu ke arah RS untuk janjian sama papa. Dan.... untuk mengobati stress, kita jalan jalan dulu ke PIM....ya sowan sama pim deh...
Setelah ujian, izza jadi agak longgar belajarnya. Dia keliatan pede. Menurut dia soal tahun ini jauh lebih mudah dibandingkan yang ada di buku soal. Aku sudah cek, dan memang lebih mudah. Mungkin ada hubungan nya dengan isu ada larangan sekolah swasta melakukan ujian tes masuk. Nah sekarang tinggal giliran mamanya yang sakit perut.... ya di satu sisi soal lbih mudah berarti Izza bisa mengerjakan, tapi disatu sisi akan lebih banyak lagi siswa yangjuga sama sama bisa..
Ceritanya ujian diumumkan tanggal 7 Maret 2014 jam 00, sementara tanggal 6 Maret aku ikut acara jalan jalan ke Bandung bersama ibu ibu kompleks. Yah buat refreshing. .. padahal di hari Kamis itu jadwal aku ngajar, aku minta bantuan Mbak Birawani untuk menggantikan aku, supaya aku bisa sedikit mengalihkan erhatian ku pada pengumuman LS. Kita pulang sampai di kompleks sekitar jam 12 an ... Sambil menunggu barang barang di turunkan dari bis kecil kita, aku bikin status BB " Alhamdulillah"... maksudnya alhamdulillah sudah sampai... ternyata waktu sampai rumah, sudah lumayan banyak BBM masuk menyelamati Izza ...jadi dikiranya Izza sudah diterima di LS... padahal.... tambah sakit perut aku nya... Sebetulnya aku pernah ngomong sama mz kalau aku mungkin gak cukup kuat untuk buka sendiri pengumumannya.... jadi aku minta dia yang liatin.
Tapi setelah beres beres barang dari Bandung, mandi dan sholat .. dan rasa deg deg an nya sudah lumayan bisa dikendalikan, aku coba buka internet. Awalnya aku gak bisa buka soal hasilnya. Masih setia dipandu oleh mama Diva dan Mama Nadia, ternyata untuk bisa lihat hasilnya setelah memasukkan nomer ujian dan verification code, kita harus minimize windows nya dulu.... Pas sudah tau caranya... rasanya gak percayaaaa banget bahwa nomer Izza dinyatakan lulus. Sampai aku mendekatkan mata kelayar komputer, memastikan bahwa gak ada kata TIDAK nya di depan kata LULUS..... Subhanallah Alhamdulillah. Aku sampe bangunin mz yang sudah tertidur. Tapi aku gak bangunin Izza... cuma memandanginya aja.. Subhanallah.. rasanya terharu melihat kesungguhan dia dalam mengejar yang dia inginkan.... Malam itu kita tahu bahwa Nadia lulus, tapi DIva dan Ghifari sayangnya tidak lulus. Ya Insya Allah... semua jalan sudah ada yang atur. Bahkan mama Nadia walaupun ketrima juga gak ambil, karena pilih masuk Al Azhar pusat kelas bilingual demi mengejar mimpinya ambil kedokteran di Kairo.
Bersamaan dengan pengumuman, sekaligus juga di kirim informasi mengenai pembayaran. Awalnya aku pikir, uang pangkalnya 25jt blm tmsk dengan seragam, uang kegiatan, seragam dll. Alhamdulillah semua sdh termasuk. Tapi rada bengong bengong juga sih lihat deadline nya .. dan juga gak bisa dicicil. Sementara uangnya belum full ada masih kurang... Karena tahun ini kan Raisa jugamasuk SSD AF. Tapi berbekal pengalaman berakrobat masalah keuangan, akhirnya cukup tenang juga. Insya Allah semua ada jalan... Amin..
Waktu hari pendaftaran ulang, agak cukup heboh. Ceritanya aku pinjam shortloan ke mbak Endang, awalnya aku sudah kasih nomer rekening BTN, tampat kita nabung uang pangkal sekolah anak anak. Nah, kemudian aku ke BTN, bikin tanda transfer ke BNI LS. Tapi kok dinyatakan uangnya kurang. Lemes juga... tapi kmd aku mulai buka buka foto bukti transfer yang dikirim mbak Endang, ternyata dia gak kirim ke BTN, tapi ke BCA... woalah... ya udah, akhirnya aku kirim lewat BTN seadanya uang yang di BTN dulu. Kemudian aku meluncur ke ATM BCA di cirendeu. arghh ternyata lagi diisi uangnya sama petugas. Aku waktu itu sama sekali gak bawa uang lagi... Terus aku putuskan ke AF, mau ngurus nomer induk siswa nasional. Ketemu sm miss Novi .. Sempat bingung bingung dengan yang dimaksud, akhirnya dapat juga, terus suruh foto copy di seberang sekolah. Duh untung masih ada sisa uang parkir buat foto copy. Kemudian waktu miss novi bilang biayanya 10 rb, aku bilang, aku uangnya kurang, hanya ada 8rb.. duh.. segitunya ya.. kata miss, nanti aja bayar lewat bukom... alhamdulillah... jadi bisa bayar parkir deh... Kmd balik lagi ke atm bca... alhamdulillah sdh selesai ngisinya, kemudian aku transfer sisa kekurangannya. ... dan tak lupa ambil uang utk pegangan... duh sport jantung dipagi hari... Setelah itu jemput mas nawi (lagi..) di kantor, karena aku tetap belum familiar dengan lokasi LS>
Disana, kita ketemu sama Casey dan mamanya... dan juga Mamas dan Yoyok ... Izza harus tes kesehatan dulu sambil ditemenin casey, terutama untuk mengantispasi penggunaan narkoba. Kemudian, baru deh daftar ulang. Kita dikasih tanda terima pelunasan, dan ketika semua administrasi keuangan selesai, disuruh untuk ambil seragam, tetapi ada satu surat yang aku gak ngerti apa maksudnya. Surat ini judulnya "Undangan sosilaisasi untuk mengikuti seleksi Siswa akselerasi" ... deg.. rasanya aku shock juga.. sepertinya arahnya ke.. ah sudah gak usah t ebak tebakan ... Aku tanya ke petugas, ini apa bu .. Oh ini karena ananda Izza waktu tes kemarin masuk 50 besar, jadi diundang untuk sosialisasi seleksi tanggal 26 Maret. Gak terasa aku nangis... subhanallah ... beberapa minggu lalu bahkan kami mempersiapkan diri kalau Izza gak diterima di sekolah ini. Aku sudah mulai kasak kusuk untuk cari sekolah negri yang bagus untuk Izza. Dan ternyata cukup susah juga masuk negeri, karena yang diincar kan SMPN JAkarta sementara kita KK nya tangsel. Aku juga ajarkan Izza untuk siap kalau apa yang diinginkan nya tidak berhasil di raih. Dan Izza sejak tes masuk itu sudah ceria lagi, gak keliatan stress nunggu hasil... Dan subhanallah, sekarang ada surat yang diluar dugaan ini... ya Allah...
Aku kemudian tanya sama mama casey, apa casey dapat surat seperti ini ? dia bilang enggak, sambil baca .. Kok Izza bisa ya.. terus Mama Casey meyakinkan izza pantes untuk mendapatkan undangan ini. Lha kok casey enggak? Casey waktu try out di Visi itu sudah masuk 10 besar lo dengan psikotes yang cukup bagus .. seleisihnya ratusan peringkat... Setelah menenangkan diri baru deh kitaurus seragam. Disana juga kita dapat nomer telpon koperasi yang mengurusi antar jemput. Wah alhamdulillah jalan dibukakan begitu lebar... kendala kendala yang awalnya cukup mengkhawatirkan seperti tidak diterima, kurang uangnya, anatar jemput .. seolah di berikan solusinya bertubi tubi oleh Allah...
Yah begitulah perjalanan Izza sampai diterima di LS. Memang ada yang harus berkorban, yaitu pembayaran uang pangkal Raisa. Karena uangnya masih kurang jadi aku minta diperpanjang due pembayaran untuk Raisa dengan pertimbangan karena Raisa kan dari TK Af ke SD AF. Tapi lagi lagi Allah kasih kita rejeki untuk bisa melunasi pinjaman ke mbak Endang sekaligus melunasi uang pangkal Raisa tanpa harus terlamabt sekali. Subhanallah. Tanggal 26 Maret kita ikut sosialisasi di LS dengan kejar kejaran waktu karena bersamaan dengan meritnya Eko di TMII. Tapi kita sempat melihat sendiri anak anak Aksel gak selalu identik dengan kata nerd, aneh dan lain lain, mereka normal kok .. Aku sama mz sendiri tidak terlalu antusias tapi juga tidak apatis juga soal program ini. Izza juga enggak, dia merasa sudah cukup dengan bia diterima di LS bersama sahabatnya Puti. Kami sebenarnya justru baru belajar mengenai Izza, pola belajar, kemampuan dia, psikologis dll. Karena mumpung diundang, jadi kami putuskan untuk ikut saja menjalani proses seleksi ini. Pasti ada pengalaman yang bisa diperoleh. Kalau menurut kami, sebaiknya Izza menjalani proses normal, apalagi dia sangat ingin ikut ekskul nari, dan enurut beberapa orang tuan dan guru, dia memiliki kemampuan keadership. jadi ada baiknya dia ikut osis, sementara anak aksesl tidak boleh ikut osis.
So far kami masih menjalani seleksi aksel ini. Kita sudah diminta untuk membuat portofoli izza. Dan izza sudah menjalani tes psikotes. Dari SD Al Fath Cirendeu ada dua yaitu Izza dan Kania.. Nothing to loose. Malah rada khawatir kalau diterima katanya gak boleh mundur. Tapi enggak lah.. masak sih begitu. jadi nanti smapai september anak anak yang ikut seleksi ini akan di pantau dari sisi akademi dan psikologis. Sebetulnya banyak hal yang menarik di kelas aksel, yaitu siswa nya hanya 20-an, dipantau scr khusus sm psikolog, dibolehkan memilih jalan jalan sendiri... tapi ya itu, pelajaran 6 bulan akan dipadatkan dalam waktu 4 bulan. Jadi sangat berat. Dan ketika mereka lulus nanti, mereka akan membuat smacam skripsi dengan bidang yang diminati, danakan dipertemukan dengan tokoh atau pakar yang mereka ingin temui sesuai dengan peminatan mereka. Menarik ya kalau dilihat dari sisi ini. Tapi konsekwensi atas hari hari yang dilalui juga cukup berat. Pokok nya kami cuma ingin Izza dipantau aja, seperti apa sih kemampuan dia sebenarnya. Selebihnya kami ingin dia tumbuh sebagai gadis normal dan bahagia yang bisa mengembagkan kemampuannya se optimal mungkin. Amin. Dan aku juga ada kelegaan luar biasa, Izza dan Raisa sudah dapat sekolah. sudah lunas. Sekarang tinggal ujian nasionalnya aja. Insya allah Izza akan baik baik saja. Hasil try out try outnya cukup baik disekolah. Bahkan di pernah dapat ranking 4/ribuan peserta se kecamatan ciputat timur dan ranking 1/116 di SD AF Cirendeu. Sekarang tinggal aku yang konsentrasi untuk pengobatan ku. Terimakasih anak anak sudah memberikan suntikan penyemangat untuk mama dan papa .. muahhh...
|
Selamat Jalan Tante Ita....Semoga Khusnul Khotimah Amin yra...
Setelah berjuang melawan kanker paru yang sudah diderita sejak tahun 2012, sudah sempat membaik dan kembali mengajar, akhirnya Tante Ita kembali ke Sang Pencipta... Semoga Allah mengampuni seluruh kesalahan nya dan melipatgandakan pahalanya. Semoga keluarga yang ditinggalkan mendapatkan ketabahan. Amin yra
|
March 30, 2014
Eko and Ghetta Wedding - Congratulation
Selamat untuk eko dan gheta, semoga menjadi keluarga sakinah ma waddah wa rahmah Amin.... Acara bahagia ini juga diliputi suasana khawatir karena ada kabar tante Ita kritis di RS Bogor... Jadi tidak banyak foto bareng keluarga. Tapi senang juga bis aketemu Lita dan Oni dan keluarga, sepupu dari Probolinggo ... lama takk basuo...
|
About Us
We are Zuhdi-Nining family:
Papa Zuhdi, Mama Nining, Kakak Izza and Kakak Raisa.
We live in Pamulang
|