Dunia Penuh Energi....
Ketika sudah di vonis sakit, maka kegiatan kita adalah berburu dokter dan metode pengobatan. Dan hal itui gak terlepas dari kegiatan mengantri atau menunggu giliran. Banyak orang bilang, menunggu adalah kegiatan yang membosankan, ya itu benar, kalau memang kita gak bisa mengisi waktu menunggu, sementara, gak ada pilihan lain, selain menunggu, gak mungkin nyerobot kan ..
Pengalaman ke dr di Rs Medika, RS Asri dan RS RSCM, alhamdulillah gak sampe nunggu lama, tapi ketika harus ngantri dr Noorwati baik di RSPI dan RS Dharmais, mulai lah kegiatan menunggu dimulai dan bersama sama orang banyak. Dalam keadaan sakit kayak begini, kita sudah harus mulai menata hati, yaitu, jangan jadikan pilihan bosen, bete, marah dll menjadi pilihan kta, karena sama aja kita membuat cancer kita berpesta pora... gak mau kan ... Karena memang baru memulai perjalanan mencari sembuh, maka umumnya yang aku lakukan adalah mengamati, nguping cerita dan baru kemudian nimbrung ngobrol.
Semakin lama ngobrol, kita ternyata semakin banyak info-info yang sulit didapatkan waktu kita baca buku, browsing internet atau bahkan dari dokter sekalipun. Karena ini biasanya adalah pengalaman pasien/penderita. Dan bahasa para sesama pasien beda. Karena kita merasakan hal yang mungkin sama yang dokter tidak rasakan.
Begitu pula waktu menunggu di Edwar Tech. Waktu itu sebagai pasien baru, seharian kita disana. Mulai dari menjadi pengamat, melihat pasien memakai jilbab panjang dengan tangan selalu di dada, awalnya tidak pernah terpikirkan bahwa ibu itu ternyata sedang menggendong tumor nya yang sudah sangat membesar. Atau seorang kakak yang menemani adiknya yang kena tumor otak. Belum pasien yang datangnya dari jauh, bahkan harus naik pesawat atau kereta dan sedang ketar ketir khawatir ketinggalan jadwal peswat atau kereta untuk pulang karena tidak menginap. Kesimpulannya, Sungguh memang tak pantas mengeluh.
Ketika proses konsultasi selesai dan antri menunggu untuk di scan, mulai lah aku bertemu dengan banyak pasien kanker payudara. Ada yang sudah botak karena habis di kemo. Ada yang sudah pakai tapi ada bagian yang gak kena rompi jadi membutuhkan tambahan perpanjangan rompi. Hal ini disebabkan karena ibu ini sudah melakukan biopsi dan ternyata dia ragu untuk melakukan operasi, sehingga besaran kanker nya menjadi hampir dua kali lipat. Ada juga yang awalnya dikira tumor jinak, dan oleh dokter bedah umum diambil benjolannya, kemudian setelah dipatologi ternyata tumor ganas. Bukan hanya cerita, kadang mereka memperihatkan juga foto foto hasil operasi atau hasil patologi dll dari bb mereka. Kalau kita merasa cocok ngobrol dengan seseorang karena kedekatan kasus kita dengan mereka, maka sebaiknya langsung minta no pin bb. Karena sepertinya akan to be continued...
Beberapa orang di hari pertama yang aku ajak ngobrol adalah mbak Fien, Mbak Sherly dan Mbak Juli. Ketika sedang asik ngobrol, tau tau, mbak sherly bilang sudah waktunya minum obat. Selain obat kapsul, dia juga menyeduh - walau lebih tepatnya mencampur sisa air di botol aqua dengan serbuk dari plastik, dia bilang aku juga dapet jamunya. Kemudian dia mengocoknya sebentar dan langsung meminum nya. Mbak fien juga bilang, dia minum rebusan daun sirsak dan temu putih. Dan aku.. menyimak...
Aku sempat ditawarin mbak Sherly, apa mau coba minum obat herbal. Ada dokter herbal, namanya dr Paulus. Dia kayak paranormal, dia pensiunan dokter, tapi mriksa nya gak pake stetoskop. Baru denger paranormal, rasanya aku udah langsung alergi. Jadi gak terlalu aku seriusin. Namanya juga pemain baru. Aku waktu itu belum sadar sepenuhnya kebutuhan akan herbal.
Sampe akhirnya aku ngobrol dengan Voni, consultant nya Edwar, dan dia juga pakai ramuan dari sinshe aku mulai berpikir akan kebutuhan ini. Mencoba membuat rebusan daun sirsak atau kunyit putih sendiri, kok gak telaten, dan mulai khawatir akan ketidaktauan soal dosis. Belum lagi pemilihan daun sirsak mana yang tepat yang bisa menyembuhkan, bikin aku keder, did i do the right thing.. Akhirnya aku mulai cari cari di internet tentang dr Paulus, dr herbal yang dipakai oleh mbak Sherly, yang katanya berlokasi di BSD. Kok ada beberapa cerita pasien yang berhasil menunjukkan kemajuan nya dengan herbal dia. Belum lagi kalau ke toko buku bagian obat herbal, dr Paulus banyak dijadikan referensi sebagai pakar herbal yang lumayan disegani lah di Indonesia. Tapi kenapa dia juga paranormal. Kandidat dr herbal lainnya biasanya berada di daerah yang jauh dan susah di lacak lewat internet mengenai pengalaman yang sudah pernah pakai.
Waktu aku diskusi dengan mz waktu itu dia masih berat untuk menambahkan pengobatan dengan herbal. Ngerti sih, kita kan baru aja coba pengobatan dengan rompi listrik, jadi rasanya masih butuh waktu untuk memikirkan hal lain karena harapan akan rompi listrik ini juga tinggi. Apalagi, harga obat herbal untuk pasien kanker juga lumayan tinggi, sekitar 1,7-2,5 juta per bulan. Sesuatu yang memang harus dipikirkan serius karena akan menganggu cash flow keluarga.
Tapi sejalan dengan waktu, aku tetap berkomunikasi via BBM dengan mbak sherly, dan mulai mendengar beberapa cerita perubahan yang terjadi padanya setelah dia mengkonsumsi obat dr paulus. Bahkan cerita bahwa dia seorag paranormal sudah mulai aku tepis dan bisa menerima bahwa obat herbalnya bekerja cukup logis. Sebulan berlalu setelah pakai rompi, dan dengan harapan tinggi aku berharap agar MC ku turun. dan ternyata ... naik sodara sodara ...
|