Liburan ke Lembang ~ day 1
Setelah lama tidak berlibur dan sambil menunggu Raisa cukup besar diajak keluar kota, maka pada tanggal 24, 25 dan 26 Desember kita menuju Lembang. Kebetulan juga disaat itu papa bisa libur, biasanya mah susah banget. Berbekal browsing di internet mengenai tempat yang akan dituju, berangkatlah kita dari Pamulang jam 6 pagi supaya gak kena macet.
Perjalanan alhamdulillah lancar, tapi pas mulai masuk lembang, jalanan mulai berkelok kelok menyebabkan Raisa muntah. So kita memutuskan untuk berhenti dulu, karena baju ku udah gak keruan. Dan kebetulan, kita melewati rumah sosis. Sungguh kebetulan yang menyenangkan.

Ya karena di rumah sosis ada berbagai permainan dan aktivitas. Sambil menunggu aku ganti baju yang kotor kena muntah, Jidah, Papa, Izza dan Raisa muter muter mempelajari situasi. Mumpung tidak terlalu rame, jadilah untuk pertama kali dicoba naik kuda. Raisa gak ada tanda tanda menolak waktu dinaikkan ke kuda, walaupun tampangnya juga gak ada senyum senyumnya. Yah namanya juga first experience ya.Dan hebatnya dia langsung bisa bilang KU-DA sesudahnya.. jadi ingat dulu waktu Izza pertamakali diajak nonton Butterlies Go Free di Montreal, pulangnya dia bisa bilang bat-ter-faliiiii, 3 suku kata, dan itu adalah kata keduanya sesudah gajah ..he.. memang stimulasi melihat langsung benda yang dimasud bikin anak anak lebih tertarik ya ..

Setelah itu Raisa dan Izza melanjutkan naik perahu Sosis. Senang sekali mereka. Buat Izza, adalah kebanggaan bisa menjaga adiknya dan bisa bermain bersama. Buat adiknya, seumur umur baru kali ini naik perahu, bentuk sosis pula .. Buat kita ortunya, Alhamdulillah, senang sekali bisa melihat dua anak kita bersenang senang bersama. Nyess banget rasanya.
Selanjutnya kita keliling ke bagian belakang, rupanya ada kolam renang yang lumayan besar. Tapi berhubung kita gak akan lama di rumah sosis, jadi kita hanya numpang duduk duduk aja dan berfoto foto di kolam renang yang penuh bola itu. Apalagi disaat yang bersamaan, ada petugas yang sedang menambah bola di kolam, sungguh pemandangan yang sangat cerah kontras dengan baju Raisa yang coklat. Dan mumpung sudah disini,kita juga nyobain makan sosisnya, tapi kok rasanya gitu aja ya..

Berikutnya kita melanjutkan perjalanan, karena sudah jam makan siang, kita memutuskan berhenti di Grafika Cikole, tampat papa outbond beberapa waktu lalu. Viewnya bagus banget, tapi mereka gak niat untuk buka restoran. Tempat dengan view terbaik malah dijadikan dapur. Jadi para koki yang kerja disana, apa konsentrasi disuguhi pemandangan indah tiap kali, sementara para tamunya tidak. Terus mengenai makanannya juga rada menyebalkan, nasi bakarnya ternyata semua pedas, yang tentu aja buat kita yang gede dan dalam perjalanan jauh rada khawatir dengan kesejahteraan perut, apalagi yang model Izza. Mbok kita di kasih tau gitu lo dari awal. Belum lagi datangnya lama banget, dan rasanya juga biasa biasa banget. yah sudah lah, pengalaman. Awalnya kita udah pengen cari penginapan disini, karena viewnya bagus banget. Selain kamar seperti hotel, ada juga rumah tersendiri yang mencil mencil diantara hutan dan juga tenda untuk camping. Tapi sayang semuanya sudah fully booked. Ya sudah lah, numpang potret potret aja.

Setelah itu kita melanjutkan perjalanan dengan konsentrasi mencari penginapan. Sebetulnya aku sudah booking via telpon hasil pencarian diinternet. Tapi setelah disamperin, kita kurang sreg. Karena gambar dan informasi yang ada dinternet tidak sesuai dengan kenyataan. Agak deg deg an juga, gimana kalo kita gak dapaat kamar malam ini. Ya udah, balik aja kesini lagi he..he.. Tapi Alhamdulilah akhirnya kita dapat juga tempat, namanya Hotel Nirwana. Harganya lumayan dan ada dua ruangan yang semuanya kita fungsikan sebagai tempat tidur.
Malamnya dengan tekat bulat kita menuju ke The Peak. Kata orang ini restoran mahal, tapi viewnya bagus. yang mahal itu bikin keder juga, tapi udah sampe di Lembang tapi gak tahu kayak apa the peak rasanya juga sayang. So .. demi mengejar pengalaman he..he... Ooo rupanya tekat bulat kita rada rada mulai penjol penjol setelah menjalani separuh perjalanan ke the peak. Kita tidak terbayangkan, yang namanya the peak itu jalanannya aduhai jauh dan beberapa kali kita takut nyasar. Mana jalanan gelap .. Tapi setelah memasuki kawasan perumahan elit yang bercita rasa tinggi (eh tau deh, kan malam kurang jelas juga kali ...), kita sampai juga di the peak. Suasanan restonya enak, tapi bikin kita kaget juga, karena ruangan penuh kabut. Jadi udah di lembang, di puncak, jadi temperaturnya lumayan rendah. Di the peak orang mengejar view kita Bandung, sayangnya dengan kabut lumayan tebal, keinginan itu rasanya hampir mustahil. Untunglah sesekali, kabut pergi juga, jadi kita bisa lihat view nya, walaupun dari sisi yang beda dari lokasi tempat kita makan. Keren keren ... Aku masih pengen kesini, tapi bukan malam hari. Rasanya bakalan keren juga. Amin. Sebelum balik ke hotel. kita sempatkan mampir di pasar Lembang untuk beli dessert dan hidangan penutup malam itu, yaitu : Jagung Bakar .. oh yummy ..(to be continued)
|