Naik ke kelas 2
Alhamdulillah, hari Sabtu kemarin aku ambil raport nya Izza dan hasilnya bagus, lebih bagus dari semester lalu. jadi kalo dulu aku ambil raportnya izza bengong, sekarang dua kali lipat bengongnya.. Alhamdulillah..
Buat izza yang penting dalam raport itu ada tulisan .. naik ke kelas ..2 .. karena kata bu guru itulah tanda bahwa dia naik kelas. Awalnya aku gak terlalu memperhatikan itu, cuma liat nilai-nilainya aja, tapi waktu Izza tanya, ada gak tulisan naik ke kelas 2 dan yang di coret tinggal di kelas..., dan aku bilang "mama belum lihat tulisan itu", doski rada panik. Padahal waktu itu aku lagi nyupir, jadi sampe berapa saat gak bisa liat raportnya .. Setelah sampe, dan liat ada tulisan naik ke kelas 2, baru deh seneng lagi
Selain raport, Izza ternyata juga mendapatkan certificate of merit dalam pelajaran matematika. Tadinya aku pikir dalam pelajaran bahasa Inggris, karena kata bu dan pak gurunya Izza menonjol dalam pelajaran inggris. Ternyata sisa-sisa dari Montreal masih ada ya .. Alhamdulillah jadi belum perlu kursus dulu .. bisa ngirit. Jadi surprise juga waktu dia dapatnya justru di matematika, padahal juga gak pake kumon-kumon-an seperti teman-temannya. Pokoknya Subhanallah Alhamdulillah.
Yang jadi tugas kita sekarang sebagai orangtua adalah, bagaimana dia santai aja menghadapi apa yang diraihnya. Tapi kalo dalam upaya meraihnya ya jangan terlalu santai-santai... repot nanti.. Soalnya sudah ada tanda-tanda nih .. dia agak gimanaaa gitu... dengan apa yang sudah diraihnya. Maklum lah kalau ada saudara atau teman yang tanya raport izza, ato tentang maen piano, kan banyak yang memuji, itu dia bisa menerimanya (ya iyalah setiap orang pasti senang mendengan pujian). Tapi kalo ada yang meledek dia, even itu sangat sepele atau jelas-jelas bercanda, dia belum kuat .. nangis, mencureng, bete dll. Padahal hal-hal seperti itu juga perlu dilatih, apalagi umurnya sudah diatas 7 tahun. Kan we live in a real world. Ya nggak drastis sih. Misalnya dulu pernah dia dan grup tarinya kalah, dia nangis. Tapi itu bagus untuk latihan, karena yang penting berusaha seoptimal mungkin, kalah dan menang dalam kehidupan itu biasa, kecuali kalo dicurangin, ya harus berjuang untuk mencari kebenaran. Makanya dia pun mesti rajin di dorong untuk ikut berbagai macam lomba yang mungin terlihat sepele tapi banyak manfaatnya (seperti lomba pake sepatu, sementara sepatu dia sepatu tali, wajar kan kalah dengan anak-anak yang berspatu pake velcro) atau maen dengan banyak temen (tetangga, teman sebaya, lebih tua atau lebih muda), supaya gak steril dengan lingkungan yang hanya nurut (misalnya di rumah sama mbak) atau nguplek sama adiknya (yang belum bisa bantah-bantahan dan selalu jadi bos..).Nah tugas meledek-meledek (tapi ya jangan keterlaluan ya..he..he..) itu dipegang oleh papanya he..he.. spesialisasi
So bisa dibilang sekarang Izza juara, Alhamdulillah. Kita buangggga banget karenanya. Tapi masih ada pr-pr lain yang menyertainya yaitu menjaga semangat untuk belajar, semangat ingin tahu, mempertahankan dan semangat mencoba. soal kalah ... gak bisa .. jangan takut. Kita sekalipun itu orang dewasa bisa belajar dari kekalahan .. ketidaktahuan dan menjadikannya pengalaman yang berharga.
So ... sekarang udah resmi liburan sebulan .. mau kemana .. belum tahu nih. At least sampe Juli awal kita mungkin gak kemana-mana. Karena kemarin harus bayar SPP dobel dan uang-uang tahunan yang lumejen deeeeh ... Selamat liburan

Labels: Izza
|