Minggu lalu merupakan minggu festival di sekolahnya Izza. Kebetulan TK BDN ikut beberapa kegiatan di luar sekolah yang diadakan dalam rangka hari Kartini. Kegiatan pertama adalah lomba menggambar dan fashion show. Kegiatan ini hanya khusus untuk murid TK BDN. Tapi lombanya bukan di sekolah, melainkan di McDonald Mall Ciputra (Kok McD lagi sih...?).
Dengan semangat Izza ikut kedua lomba tersebut. Pas lomba menggambar, Izza kelihatan serius. Saking seriusnya, 10 menit menjelang lomba berakhir, Izza merasa ada sesuatu yang salah dengan karyanya. Lalu dihapus..."usrek...usrek...usrek..." Trus dia mulai mewarnai lagi. Eh... ngga lama kemudian ada tanda kegiatan mewarnai harus berhenti. Wah... Izza kecewa sekali... krn gambarnya dia belum selesai. Tapi yah sudah lah... paling tidak Izza bisa belajar, ternyata dalam lomba itu bukan hanya soal bagus atau tidaknya yang dinilai, soal waktu juga penting untuk dipertimbangkan.
Selesai lomba menggambar, acara dilanjutin dengan fashion show. Pas giliran naik panggung, Izza ragu-ragu, "naik...enggak, naik... ngga, naik... ngga." Akhirnya setelah disemangati oleh mama dan temen-temennya mama, Izza naik juga ke panggung. Pas udah jalan di tengah-tengah panggung, mungkin Izza bingung jadi pusat perhatian banyak orang. Lalu dia berenti dan diam. Orang-orang teriak, "Izza ayooo jalan terus..." Waah rupanya kena demam dia, demam panggung.
Masih dalam rangka kartinian, hari Sabtu 29 April, TK BDN ikut berpartisipasi lomba antar TK se-jabotabekda di TMII. Kali ini TK BDN hanya fokus di lomba nari, meskipun banyak lomba lain digelar.
Izza udah siap di TK sejak 1/2 7 pagi. Kebetulan Izza datang pas setelah tim perianya datang, jadi ngga nunggu terlalu lama. Pas harus dirias, Izza ternyata ngga suka dirias sama orang yang dia belum kenal. Dia maunya sama perias pribadi, alias mama. Akhirnya terpaksa deh mama ikut menunjukkan keahlian merias. Sampe-sampe ada yang bilang: "Percayain aja deh bu sama tukang riasnya..." Trus mama jawab:"Saya sih percaya aja, tapi anaknya ini ngga mau." Tapi pas giliran disanggul, Izza mau juga ditangani perias itu. (Waah repot juga ya kartinian itu...).
Sekitar sejam kemudian, tim siap berangkat ke lokasi perlombaan. Dengan mengendarai bus, tim TK BDN menuju ke TMII. Izza dkk udah siap utk berlaga. Kebetulan TK BDN menurunkan 5 tim penari, ada tim tande majeng, tim bungong jeumpa, dll.
Izza masuk dalam Tim Suwe Ora Jamu. Ntah gimana bentuk tariannya, yang pasti ketika menari diiringi lagu Suwe Ora Jamu itu, Izza sampe hafal kok lagunya. Alhamdulillah, ketika harus berlaga, timnya Izza sudah siap, berkat latihan tiap minggu, meskipun baru jam 11 siang baru dapat giliran mentas. Hasilnya? tak terlalu mengecewakan. Tim Suwe Ora Jamu TK BDN berhasil meraih juara 3.
Rupanya TK BDN berhasil panen piala dari lomba nari ini, semua tim yang dikirim berhasil meraih piala, ada yang juara 1, ada yang juara 2, dan ada yang juara 3. Rupanya strategi untuk fokus di lomba nari lumayan berhasil. Di samping itu, lomba nari kan mulainya udah agak siang, jadi anak-anak ngga harus berangkat terlalu pagi.
Selamat ya...!! "....Suwe ora jamu..."
Solidaritas yang Berlebih
Selain belajar membaca bahasa Indonesia, Izza juga udah mulai belajar membaca Quran (bhs Arab) dengan metode iqro. Awalnya antusias banget dengan kegiatan ekstranya itu, karena teman-teman sebayanya juga ikut ngaji bareng. Dalam waktu ngga lama, Izza udah menamatkan iqro 1 dan siap untuk ganti ke iqro 2.
Ketika harus ganti guru (karena guru yang lamanya baru
married), bu guru yang baru sempat bilang, nanti Izza akan dites lagi sama dia, apakah emang udah benar2 sanggup baca iqro 2, kalo iqro 1 nya belum lancar benar, kemungkinan Izza harus turun lagi ke iqro 1. Setelah dites, rupanya Izza dianggap udah pantes iqro 2, jadi ngga harus turun kelas. Buat mama itu adalah
good news dan tentu aja bikin bangga. Buat Izza? belum tentu...
Lastri, sobat karibnya Izza, baru aja gabung ikutan belajar iqro. Sebagai murid baru, tentu aja Lastri hrs mulai dari iqro 1. Entah apa yang ada di pikiran Izza, tiba-tiba dia bilang:
"Ma... Izza ngga mau iqro 2, Izza maunya iqro 1 aja..."
"Kenapa...?" tanya Mama.
"Soalnya kan Lastri bacanya iqro 1, jadi Izza juga iqro 1, biar sama ama Lastri."
Mama: "????? Za... orang itu dari yang kelas 1 pengen naik ke kelas 2, lha... ini kok Izza udah iqro 2 pengennya iqro 1. Ada-ada aja..."
Izza: "Pokoknya Izza maunya iqro 1 kaya Lastri..."
Mama: "OK deh... kalo gitu, Izza baca dulu iqro 2-nya, trus habis baca iqro 2, Izza boleh baca iqro 1..."
Izza: "Ok ma...."
Akhirnya, Izza pun baca iqro 2 dengan pelan tapi setengah lancar, trus baca iqro 1 dengan lancar dan nyaring.... hehehe....
Labels: Izza
|