Z u h d i ~ f a m i l y
|
|
|
September 22, 2005
Welcome Home
"Senyaman-nyamannya tinggal di rumah sakit, masih lebih enak tinggal di rumah sendiri". Begitu mungkin pepatah yang berlaku buat Nining dalam seminggu terakhir ini, apalagi krn harus berjauhan sama Izza. Iya lah... siapa sih yang pengen berbetah-betah di rumah sakit, apalagi kalo mikirin tagihannya. Kalo bisa malah, keluar dari rumah sakit as soon as possible. Tapi, seperti nasihat seorang bijak, "kalo mau pintar ikuti nasihat guru, kalo mau bahagia ikuti nasihat orang tua, dan kalau mau sehat ikuti nasehat dokter." Maka Nining pun tetap menunggu fatwa dari sang dokter, kapan boleh meninggalkan rumah yang ngga pernah sehat itu. Dan, keinginan untuk pulang pun akhirnya terkabulkan setelah memperoleh green light dari tim dokter RSMPH.
Awalnya, dokter internis hari Senin bilang, "kalau melihat progressnya, kelihatannya hari Rabu sudah boleh pulang." Tapi tentu saja itu belum merupakan keputusan final, krn masih harus menunggu perkembangan hari berikutnya, dan rekomendasi dari dr. bedah. Namun begitu, lega juga hati Nining, dan tentu saja juga saya, mendengar angin surga dari dr. internis itu.
Hari Selasa, tanda-tanda ke arah sana semakin jelas, karena infusan obat antibiotik yang berhari-hari nempel dengan setia di tangan Nining (dari kiri pindah ke kanan) dan yang memberikan kontribusi yang cukup signifikan ke rekening tagihan, sudah dilepas. Sehingga harapan untuk pulang semakin besar, apalagi dr. internis sudah mengeluarkan rekomendasinya bahwa hari Rabu Nining sudah boleh pulang. Tapi tetap harus menunggu rekomendasi dr. Wenda (ahli bedah) yang baru akan ketemu Rabu pagi.
Alhamdulillah, dr. Wenda pun kemudian memberikan rekomendasi yang sama dengan dr. internis, yakni Nining dianggap sudah lulus, dan boleh kembali ke rumah. Tentu saja keputusan ini disambut gembira, terutama oleh Izza, yang sepulang sekolah (Izza pulang sekolahnya jam 10 pagi), sudah ngga sabar menanti mama di rumah. Setelah urusan administrasi selesai dan nganter Iis (sang manajer keuangan) kembali ke rumah, Nining pun pulang ke rumah dengan dianter oleh tante Rati, Amih dan Cing Muhsinah. "Welcome home, mommy." Begitu barangkali kata Izza yang tak terucapkan. Yang pasti dia menyambut sang mama dengan peluk cium plus lonjak2 di tempat tidur.
Sekali lagi, kami ingin mengucapkan terima kasih atas doa dan bantuan teman-teman dan saudara-saudara semua yang telah meringankan beban kami sekeluarga, baik secara fisik, psikis maupun materil. Special thanks buat Amih (yang telah menemani Nining sejak Nining masuk rumah sakit, bahkan amih sampai hampir kambuh lagi maag-nya), Ibu (yang telah ketitipan dan antar jemput Izza selama Nining di rumah sakit, dan masih akan ketitipan selama Nining belum sembuh benar), Iis (yang telah menjadi manajer keuangan selama Nining di rawat, juga kadang2 harus meninggalkan Nabila dan Malva di rumah untuk ngejaga Nining), tante Rati dan Om Hermawan (yang nunggu saat operasi dan nganter Nining ke kembali rumah), Ipi (yang seringkali harus begadang menemani Mbak Nining, krn kebagian shift malam), Kak Mila dan Bang Awan (yang juga kebagian shift jaga, bahkan kak Mila sempat nyampoo Nining segala), Bari dan Asti (yang ngurusin urusan transfer), Mbak Endang (yang ikut nunggu saat operasi), Kak Nauval dan kak Nina (yang ikut memberikan spirit buat Nining), Eny dan Munas (yang menjenguk dan membawakan oleh-oleh dari Montreal, Eny bahkan sempat mijit segala...), teman-teman blognya Nining: Yaya, de dan Bubah (yang ikut memberikan support, baik dengan datang langsung maupun telpon), teman-teman di Montreal dan Jakarta yang telah mendoakan dan membantu kami. Last but certainly not least, terima kasih buat tim dokter dan perawat Rumah Sakit Medika Permata Hijau, yang telah menangani Nining dengan keahlian dan keramahannya. Semoga Allah membalas kebaikan anda semua. (mz)
|
September 16, 2005
update 2
Alhamdulillah berkat doa teman-teman dan saudara-saudara, Nining telah melewati operasi dengan baik dan selamat. Operasi dilakukan selama 3.5 jam dari jam 10 pagi s.d. 1.30 siang WIB. Katanya, usus buntunya sudah pecah namun belum menyebar. Di samping itu, kabarnya ditemukan gumpalan sebesar kelereng. Sekarang tinggal recovery-nya. Mudah-mudahan tidak memakan waktu lama, meskipun tentu saja harus sabar dan hati-hati.
Izza sendiri, mungkin agak stress, katanya kena flu sekarang. Tapi semangatnya untuk sekolah ngga bisa terbendung. Dia tetap bangun pagi dan minta diantar untuk berangkat sekolah.
Kami sekeluarga ingin mengucapkan terima kasih buat teman-teman dan saudara-saudara yang telah memberikan support dan doanya. Hanya Allah-lah yang bisa membalas ketulusan doa anda sekalian.(mz)
|
September 15, 2005
Up date
Terima kasih atas perhatian, doa dan support dari teman-teman dan saudara-saudara kami semua. Kami sungguh terharu menerimanya. Saya sudah sampaikan ke Nining bahwa teman-teman dan saudara-saudara kita turut membantu dengan doa. Semoga Allah mendengar doa kita semua, dan meringankan penderitaan Nining dan menyembuhkan penyakitnya. Semoga pula Allah membalas kebaikan dan keikhlasan doa teman-teman semua.
Informasi terakhir yang saya peroleh penyakit yang diderita Nining kemungkinan besar adalah usus buntu dan Adnexitis, krn yang sakit menurutnya kiri dan kanan. Rencananya Nining harus menjalani operasi siang tadi (waktu Jakarta). Namun karena dokter masih harus memastikan diagnosa yang kemarin, rupanya masih harus dilakukan pemeriksaan lagi. Jika tidak ada halangan operasi akan dilakukan besok pagi jam 10 WIB.
Yang membuat saya terharu tentu saja adalah kemandirian Izza. Dia betul-betul mengerti bahwa dia harus mandiri, dan dia sekarang menjadi dekat dengan eyang putrinya. Eyang putrinya bilang dia sama sekali ngga rewel dan ngga merepotkan. Sedihnya dia hanya bilang ke eyang: "Eyang... dulu kita bertiga, Izza, papa dan mama. Terus papa ke Montreal, tinggal Izza berdua mama. Sekarang mama di rumah sakit, jadi Izza tinggal sendiri."
Kemarin Izza sudah diajak menjenguk mamanya dan begitu ketemu langsung diciuminya sang mama.
Doakan ya za... agar mama cepat sembuh dan papa cepat selesai.... Amiin.
Info RS:
Saat ini Nining dirawat di RS Medika Permata Hijau. Lokasinya di dekat persimpangan Jl. Arteri Pondok Indah dan Jl Raya Kebayoran Lama. Mohon maaf bagi teman-teman yang ngirim sms tapi belum terbalas. mz.
|
September 13, 2005
Mohon Doa
Awalnya sekitar seminggu lalu Nining mengeluh sakit Maag-nya kambuh... Maka seperti biasa, dia pun minum Mylanta secara rutin dalam beberapa hari. Tetapi setelah minum Mylanta beberapa hari kok sakitnya ngga berkurang, dan keluhannya pun bertambah dari hanya kembung bertambah nyeri. Lalu dengan diantar ibu, Nining pergi ke dokter jaga 24 jam terdekat. Diagnosa dokter masih berupa sakit perut biasa, lalu dikasihlah obat untuk tiga hari.
Setelah dua hari belum ada perkembangan berarti, bahkan kadang disertai muntah. Katanya rasa sakitnya persis seperti waktu mau ngelahirin. Dia bilang sakitnya di sebelah kiri. Lalu Nining pergi ke dr. spesialis penyakit dalam dekat rumah. Dr. Bundhe ini belum bisa memastikan apa-apa, kecuali beberapa kemungkinan seperti typus atau infeksi. Dia pun menyarankan untuk periksa di lab.
Hari Minggu, Nining pergi ke RS Sumber Waras untuk periksa Lab, dan alhamdulillah hasilnya bisa diketahui hari Senin, dan langsung di bawa ke dr. Ternyata hasilnya negatif semua, artinya dia ngga Typus or DBD. Satu sisi bersyukur juga bahwa dugaan penyakit2 itu tidak benar, tapi di sisi lain justru semakin bingung krn penyakitnya belum jelas. Dr. Bundhe menduga rasa sakit itu disebabkan oleh Endometriosis atau mungkin juga Adnexitis. Waah.. penyakit apalagi nih...? Lalu Dr. Bundhe pun menyarankan untuk tinggal di rumah sakit untuk memperoleh diagnosa yg lebih tepat.
Ini juga persoalan sendiri. Tujuan kami mempercepat Nining dan izza pulang adalah biar bisa membantu Ibu menjaga Bapak yang sakit, tapi kenyataannya malah saat ini Ibu hrs merawat dua orang sakit. Belum lagi Izza yang saat ini (dan sudah sewajarnya) sangat bergantung sama mamanya. Kalau Nining harus dirawat di rumah sakit, ngga kebayang bagaimana Izza harus tinggal di rumah dan pergi sekolah tanpa mama dan papanya. Dan ngga kebayang juga bagaimana Ibu yang sehari-hari sudah repot dengan tugas merawat Bapak harus pula memperhatikan Izza. Tapi kelihatannya, rawat inap buat Nining adalah pilihan yang sulit dihindari, krn sampe sekarang belum jelas benar penyakitnya. Sementara, dia selalu mengeluh sakit bila obat penahan rasa sakit yg diminumnya sudah ngga bereaksi lagi. So, insya Allah dalam beberapa hari ini Nining akan dirawat di rumah sakit.
Saya mohon doa dari teman-teman dan saudara-saudara untuk kesembuhan istri saya tercinta, dan semoga Izza bisa menerima kenyataan untuk sementara waktu berpisah dari mama. Saya tidak ingin berandai2 kalau saya berada di Jakarta atau Nining dan Izza ada di Montreal. Yang saya harap adalah masa-masa sulit ini bisa dilewati Nining dan Izza (juga Ibu dan Bapak) dengan cepat, baik dan selamat. Mudah-mudahan Allah mendengar dan mengabulkan doa kami dan teman-teman semua. (mz). Labels: mama
|
About Us
We are Zuhdi-Nining family:
Papa Zuhdi, Mama Nining, Kakak Izza and Kakak Raisa.
We live in Pamulang
| | |