Our Trips: Part 3 - Singapore Day 2 - 3
Hari Selasa pagi aku udah siap-siap utk berangkat ke lokasi conference. Setelah sarapan di kantin hotel, aku menuju ke lobby hotel sambil nunggu bus antar jemput menuju lokasi conference. Izza & Nining ikut nganter, dan baru balik ke kamar setelah bus yg kutumpangi berangkat.
Di lokasi conference aku ketemu sama Pak Rohmat Mulyana dari IAIN Bandung, yg kebetulan juga presentasi paper di ruangan yg sama sebelum sessionku. Ngga nyangka juga bakal ketemu sama org ydari Bandung, hebatlah kalo teman2 dosen bisa partisipasi di international conference kayak gitu. Mudah2an yg lain juga segera menyusul.
Di hotel, setelah aku berangkat, Nining & Izza siap-siap dg acara sendiri. Dg bermodal peta s'pore & beberapa informasi dari internet dan teman-teman, mereka berdua jalan-jalan. Kebetulan Nining pernah ke S'pore sebelumnya jadi gak terlalu awam sama transportasi umum di sana.
Dari Hotel mereka keluar dg menumpang troley tour, yg emang disediain gratis melayani beberapa hotel di S'pore. Lalu menuju subway terdekat, kalo gak salah Orchard. Dari situ mereka menuju Bird Park, yg terletak di Jurong, ngga jauh dari Nanyang University.
Di sana mereka melihat berbagai atraksi unggas-unggasan, dari beo yg bisa ngomong, flamenggo yg berdiri di atas satu kaki, burung merak yg memekarkan ekornya, dll. Terakhit, Nining & izza berfoto sama burung beo. Takjub juga Izza bisa memegang sepotong kayu tempat burung beo itu hinggap.
Sebelum presentasi, aku sempat ketemu lagi sama May dan Leanne, mereka rupanya lagi nervous menjelang presentasi, sampai-sampai menu lunch yg begitu lezat ngga disentuh. Aku sih cuek aja, kalo ngga makan malah ntar presentasiku berantakan. Kami kemudian berpisah setelah tukar2an no. telp. htoel masing2, krn lokasi presentasi kami berbeda.
Setlh presentasi, aku lgsg pulang ke hotel, krn masih capek. Kali ini aku naik kereta sendiri, lalu nyambung naik taksi, krn salah turun...:).
Sampai di hotel, sekitar jam 1/2 6, Nining & Izza masih tertidur. Rupanya perjalanan ke Bird Park lumayan melelahkan. Ketika bangun, aku diberondong cerita oleh izza soal kunjungannya ke Bird Park, dan juga oleh2 khusus dari Bird Park, yaitu gigitan nyamuk. Karena udara lumayan panas dan lembab, Izza keluar hanya pake tshirt & celana pendek, akibatnya, tangak dan kakinya menjadi sasaran empuk naymuk-nyamuk yg nakal. Aku bisa lihat beberapa spot bentol-bentol di kaki dan tangannya. Rupanya kita lupa memprediksikan ini. Kalo inget kan bisa siapin lotion anti nyamuk dari Montreal.
Ngga lama kemudian ada telpon dari May, yg ngajak makan di luar. ternyata May & Leanne udah ada di Lobby Hotel. Mereka bilang ikut bus yg ke hotel kami dari tempat conference. Lalu May nelpon Michael Hoechsman (Profesor McGill yg juga ikutan conference) buat gabung sama kami. kebetulan dia bilang dia lagi kesepian, krn tinggal di hotel dekat lokasi conference yg jauh dari keramaian.
lalu kami berenam berangkat ke little India utk makan malam dg numpang dua taksi. Hampir saja kami terpisah, krn sopir taksi-ku merasa udah tahu restoran yg enak di little India, sementara Michael sempat bilang kita stop di persimpangan little India, lalu jalan nyari restoran. Tapi untung akhirnya ketemu juga, setelah aku & Nining hampir mutusin buat nyari restoran sendiri.
Setelah menikmati makan malam di atas selembar daun pisang & tanpa sendok, kami lalu berpisah. May, Leanne & Michael jalan-jalan menyusuri little India, sementara kami sekeluarga memilih ke Mustafa center. Bukannya mau belanja, cuman pengen tahu aja, kayak apa sih pasar mustafa yg dihebohkan itu. Lalu, sekitar jam 11 malem kami kembali ke hotel dg menumpang taksi. Sopir taksinya rupanya sering ke Indonesia, dan dia cerita punya teman yg udah 18 tahun tinggal di Jakarta & ngga mau balik ke S'pore. katanya Jakarta lebih enak, krn hidup lebih bebas, sementara di S'pore, semuanya serba diatur dan dendanya tinggi.
Hari Rabu, aku putuskan utk ngga ikut conference di hari terakhir, biar bisa jalan-jalan sama Izza & Nining. Soalnya besok udah harus pulang. Toh tugasku sudah aku jalankan. Tujuan kami hari ini adalah S'pore Zoo.
Dari Hotel kami brgkt jam 9, naik trolley ke orchard. Lalu nyambung dg kereta. Pas Keluar dari kereta, ternyata hujan deras. Padahal dari situ masih ahrus naik bus lagi. Setelah nunggu sekitar 1/2 jam, hujan pun reda, dan kami keluar stasiun menuju halte bus. Seperti di negara-negara maju lainnya, untuk naik bus orang sudah antri (
line-up) di tempat pemberhentian bus, padahal busnya belum datang. Dan pas masuk bus, ada tempat khusus buat stroller. Ternyata jauh juga dari stasiun kereta itu ke Kebun Binatang. Selama perjalanan Izza menikmati adem-nya AC bus dengan tidur di stroller.
Di kebun binatang kami memilih keliling dengan jalan kaki daripada naik keretanya zoo, biar bisa lebih dekat dg kandang2 binatang. Lagian, S'pore zoo ngga seluas ragunan kok. Kita bisa menjelajahinya dengan jalan kaki dalam waktu 3 jam saja. Setelah puas keliling, kita nganter Izza ke tempat atraksi. Salah satunya adalah menunggang kuda poni.
Nining nanya ke Izza, apakah dia mau naik Poni, dengan mantap dia bilang iya. Tapi Nining & aku masih kurang yakin, jangan-jangan ntar pas naik takut lagi... Tapi sampai tiga kali ditanya dan setelah ngelihat beberapa orang naik, dia makin mantap. Akhirnya Nining pun antri di loket, beli tiket buat Izza naik poni. Pas gilirannya Izza naik, Nining ngga bisa menyembunyikan rasa terharunya sambil teriak2 dari jauh. Soalnya kan Izza hanya boleh didampingi oleh pengawal si Poni, kita hanya bisa lihat dari jauh. Bravo...!!!
Pulang dari kebun binatang, kami ngga langsung ke hotel, tapi keliling downtown. Tempat pertama yg dituju adalah Merlion Park. Itu tuuuh... patung kepala singa yg menjadi simbol Singapura. Setalah agak muter-muter sedikit nyari lokasinya, sampai juga kita ke lokasi patung yg paling banyak diphoto di S'pore itu. Di sana, lagi-lagi Izza tidur di Stroller, mungkin kecapean juga dia habis keliling Kebun binatang dan nunggang Poni. Ya udah... mama aja sama papa, yg photo-photo. Padahal kalo Izza ngga tidur, kan Izza bisa potoin mama sama papanya.
Dari Merlion Park, kita istirahat sebentar di Mesjid ngga jauh dari situ, sekalin solat zuhur & Asar. lalu perjalanan berlanjut di ke Clark Quay. sambil mikir-mikir daerah jajahan berikutnya. Rencananya semula mau makan di Clark Quay, tapi kok belum terlalu laper. Jadilah kita hanya jaln-jalan, eh... ternyata ngga jauh dari situ ada attraksi
Bungi. Tapi yg ini orangnya ngga berdiri, melainkan duduk bertiga. Lalu dilempar ke atas & ke bawah. seru juga...
Dari situ lalu kita memutuskan utk melanjutkan perjalanan ke Fontain Fortune di Suntec City. Semula sih mau naik bus ke sana, bahkan ketika nanya seseorang yg lagi jalan, dia bilang: "It's not far from here, you can go [walk] with me, and I'll show you the way."
Waduh... maaf om, kami udah kecapean kalo hrs jalan kaki... Emang sih ngga jauh, tapi kan kita abis keliling-keliling. Akhirnya lagi-lagi taksi dipanggil. Lumayan hanya $6 saja naik taksi.
Sampe di sana, atraksi air mancur belum dimulai, jadi kita shopping ke foodcourt. Ya ampuun itu, foodcourt, luas banget, ada warung padang, thailand, nasi lemak, korea, Jepang, Eropa. Pokoknya makanan segala bangsa ada di situ, jadi ampe bingung mau makan apa. Tapi krn waktu pertunjukan udah mepet, acara makannya ditunda deh. Nining yg udah pesen laksa, dan nunggu cukup lama, terpaksa minta dibungkus aja laksanya.
Waktu yg ditunggu pun tiba, air mancur mulai menari mengikuti irama musik, dan ... surprise... muncul laser tiga dimensi dg berbagai gambar dg media air mancur. Wooww, ruarr biasa.. Kalo ada yg mo ke S'pore, direkomendasiin deh ke Suntec City ngeliat pertunjukan air mancur plus lasernya. Tapi ati2, kadang2 air mancurnya bergoyang terlalu semangat sampe mengguyur penonton.
Selesai nonton, kami kembali ke foodcourt, kali ini kita lebih punya waktu buat milih makanan. Setelah muter2 cari makanan yg pas, akhirnya kembali juga ke selera asal, yaitu nasi padang. Yaahhh, ngga di Jakarta ngga di Singapore, makannya tetap nasi padang. Tapi kita milih makan di hotel biar bisa sambil istirahat.
Pas mau menuju tempat nunggu taksi, Izza sempat naik mobil2an sama boneka Barney yg pake coin itu. Wahhhh rupanya seneng banget dia. Awalnya sih cuman mau naik aja, ngga usah bayar, tapi ngga tega juga ngelihat dia enjoy sama si Barney. AKhirnya aku cemplungin juga duit Sin$1, dan mobil pun bergoyang serta Barney bernyanyi selama beberapa menit. Waaah keliatan menikmati sekali dia. sampe2 pas lagu & goyangannya udah habis, dia ngga mau turun. Untuk ada anak lain yg mau naik, shg punya alasan buat bilang, "Izza, take turn please...!" Dia pun dg berat hati meninggalkan Barney dan mobilnya. Lalu kamipun kembali ke hotel dg (lagi-lagi) numpang taksi. Di sini, buat nunggu taksi pun ada antriannya sendiri.
first come first serve.
Kamis paginya kami siap-siap buat kembali ke Jakarta. Kami meninggalkan hotel jam 9 pagi, lgsg menuju Changi Airport. Di Airport, kami ngambil beberapa koper yg dititipin, lalu ke counter check-in. Alhamdulillah semuanya berjalan lancar, dan lebih cepat dari yg diperkirakan. Sampe2 kita punya cukup waktu buat nginternet di airport yg emang disediain gratis.
Setelah 1 1/2 jam terbang meninggalkan S'pore, kami pun tiba di Jakarta Int'l Airport, Soekarno Hatta. Lepas imigrasi dan ambil bagasi, kami siap-siap keluar, sambil deg-degan siapakah yg jemput? mudah2an mereka udah datang. soalnya pesawat mendarat sedikit lebih cepat dari jadwal.
Alhamdulillah, pas keluar kita ketemu sama Ibu (ibunya Nining), Amih (ibuku), Tante Rati, Bari, Condro, Wawan, Kak Noval dan Kak Nina. Tentu aja yg jadi pusat perhatian adalah Izza. Awalnya mereka semua ragu buat mendekati Izza, takut Izzanya ngga mau, tapi begitu ngeliat tante rati berhasil nggendong Izza, semuanya antri buat salaman, ngelus dan nyium Izza. Untungnya Izza ngga nangis, cuman tampangnya keliatan bingung. Alhamdulillah, perjalanan panjang kami berhasil dilewati dg lancar dan selamat. Tentunya antara lain berkat dukungan dan doa dari saudara, kerabat dan teman-teman. terima kasih semua....
Next: Izza di jakartaLabels: our trips
|