
Beberapa minggu lalu kami sekeluarga bersama keluarga beranda dan keluarga Om Latif mengunjungi Angrignon Farm. Angrignon Farm adalah sebuah miniatur peternakan yang dibuat oleh pemerintah kota montreal untuk mengenalkan warga kota, khususnya anak-anak, dengan berbagai hewan yang biasa ada di sebuah farm.
Meskipun tidak berada di downtown, lokasi angrignon farm ini sangat mudah dicapai dengan kendaraan umum, karena berdekatan dengan stasiun metro (subway) Angrignon, yaitu stasiun metro yang berada di ujung sebelah selatan.

Bienvenue A La Ferme Angrignon
Angrignon farm ini, meski tidak begitu luas dan koleksinya tidak begitu banyak, tapi sebagai sebuah mini farm, yang hanya ada selama musim summer, koleksi hewannya cukup beragam. Hewan-hewan ternak yang bisa dijumpai di Angrignon Farm adalah: beragam jenis unggas, kambing, domba, lama, babi, sapi, kelinci, lama, kuda poni dan keledai. Tambahan lagi, pengelolanya cukup menyediakan information center di pintu masuk dan mengadakan beberapa aktivitas yang melibatkan pengunjung, seperti guided tour dan animal feeding.
Namun demikian, informasi yang tersedia kurang disajikan secara kasat mata. Guided tour misalnya, meski dijelaskan ada guided tour, tapi tidak ada informasi jam berapa dan di mana tour itu dimulai. Beruntungnya sebelum berangkat kami sudah punya jadwal dari website-nya. Sehingga begitu sampai di info center kami langsung nanya tempat guided tour itu dimulai. Karena kurang jelasnya informasi tentang guided tour ini, maka sampai tour itu berlangsung hanya kami sekeluarga yang ikut dengan sang guide, padahal kelihatannya banyak juga keluarga lain yang berminat, tapi mereka kurang well-informed. Ngga lama setelah tour dimulai, keluarga beranda yang baru datang pun ikut bergabung.
Sebenarnya tanpa guide pun kita bisa aja keliling farm dan membaca beragam informasi yang tertulis. Tapi dengan guided tour kita bisa memperoleh informasi tambahan, plus masuk ke kandang-kandang hewan tertentu yang hanya boleh dimasuki dengan didampingi guide. Plus, ada beberapa hewan, seperti poni dan keledai, yang hanya bisa mendekat ketika dipanggil oleh sang guide. Walhasil, karena hanya kami yang resmi sebagai peserta tour, kami jadi seperti keluarga VIP yang dibolehkan masuk ke beberapa tempat dan memperoleh penjelasan khusus, sementara pengunjung lain hanya bisa melihat.
Bagaimanapun bagi anak-anak, terutama Izza dan Danial, bukan acara tour dan feeding animal-nya yang ditunggu-tunggu, melainkan main di taman, dengan perosotan, ayunan dan pasir. Bagi mereka, park-is park; playing in park means playing with swing, sliding and sand.
|