Ottawa Tour
Awal Juli lalu, kita bersama rombongan teman-teman Interdisciplinary Studies yang sedang berkunjung ke Montreal, berwisata ke Ottawa sembari nyoblos. Nggak kebalik tuh ? Yah maunya sih nyoblos dulu, tapi ternyata pihak KBRI Ottawa baru menerima penyoblosan jam 2 siang, makanya acaranya dibalik, tapi justru lebih oke.
Ottawa, ibukota negara Canada, berjarak kurang lebih 2-3 jam perjalanan darat dari Montreal. Program kita hari ini adalah ke Canadian Museum of Civilisation, Canadian Children's Museum (keduanya ada dalam satu lokasi), lunch, kemudian dilanjutkan ke Parliament Hill, baru ke kedutaan RI.
Kota Ottawa sungguh beda dengan Montreal, yang looks more modern. Kota ini kelihatan keren dan stylist karena masih banyaknya bangunan tua yang terpelihara baik, yang umumnya berfungsi sebagai kantor-kantor pemerintah. Bagusnya lagi, tampak beberapa bangunan baru namun ber-arsitek-an style gedung tua, sehingga menambah khas Ottawa. Petunjuk jalan yang digunakan juga selalu menggunakan 2 bahasa (bilingual), tidak seperti Montreal yang cuma pake French doang (duh sempet2nya protes).
Canada Children's Museum. Awalnya ketika Susy (Dari Indonesia project) mengumumkan bahwa kita akan mampir ke museum anak-anak, sama sekali nggak terbayangkan seperti apa bentuknya. Bahkan saya pikir mungkin akan lebih seperti tempat bermain anak-anak.
Ternyata tempat ini membuat kami takjub. Bayangkan (...1,..2,..3..), tempat ini memungkin anak-anak melakukan aktivitas layaknya orang dewasa, tanpa takut ini itu, karena semua sudah difasilitasi komplit dan aman.
Dimulai dari sebuah bis (asli lho) 'super funky' dari Peshawar-Pakistan dipajang disana. Anak-anak bisa bermain menjadi supir atau penumpangnya. Kemudian ada studio tempat anak-anak menggambar, berprakarya, atau menyusun lego, clay ato dengan media lainnya. Juga ada theatre tempat anak-anak melakukan pertunjukan sandiwara.
Selanjutnya kami berkunjung ke kids' cafe, yang memungkinkan anak menjadi chef di restaurant besar dan mengenali berbagai macam makanan dari berbagai negara. Juga ada kapal barang Vagabond bersandar di port of entry, komplit dengan jangkar dan muatannya. Banyaknya anak-anak yang berperan sebagai ABK, membongkar muatan baik dengan tangan maupun dengan crane, membuat suasana ditempat itu seperti pelabuhan sesungguhnya yang sibuk.
Ada pyramid plus rumah orang Mesir, rumah orang Mexico, India, Nigeria, Jepang (ada origami dan boleh mencoba pakai kimono) dan juga Indonesia! (alhamdulillah banget, kok ada ..).
Rumah panggung (kiri), Gamelan dan geber (kanan)
Di stand Indonesia terdapat rumah panggung, 2 boneka besar dari Bali, gamelan dan geber (untuk pertunjukkan wayang kulit). Didalam rumah panggung kita bisa membuat wayang, yang terbuat dari foto copian wayang, clip/snap, dan sedotan. Seru juga, apalagi ditimpali suara gamelan yang dimainkan anak-anak yang lewat.
Ada juga yang disebut market bazaar, disitu terdapat berbagai macam jenis roti (spt croissant dan roti pentungan he..he..), aneka keju, aneka makanan Mexico, aneka makanan China, aneka makanan Yunani dan aneka makanan Afrika (lobster-nya mirip lho) yang dilengkapi timbangan. Juga ada money changer, dengan uang-uang dari berbagai macam dunia.
Di stand clothing company, anak-anak bisa mendisain dan membuat bajunya sendiri serta melihat koleksi aneka ragam baju dari berbagai belahan dunia yang memiliki ciri khas masing-masing.
Tempat ini betul-betul menjadi sebuah surga buat anak-anak, tidak ada rasa takut, dan bisa mengembangkan imajinasi sepuas-puasnya. Juga merupakan ketakjuban buat saya, kok bisa-bisanya terpikir untuk membuat museum untuk anak-anak, diarea yang luas, fasilitas dan pernak pernik yang detil dan super komplit. Wah TOP banget dan very recommended buat yang punya anak-anak dan tinggal didaerah deket-deket situ (ajak-ajak dong..).
Sayang sekali waktu yang diberikan hanya satu jam, dan semuanya kita habiskan di museum ini tanpa sempat berkunjung ke museum tetangga (Museum Civilization).
Parliament Hill. Next, sesudah makan siang yang serba kalang kabut, kita mengunjungi parliament hill. Sayangnya kita nggak sempat masuk kedalam gedung parlemen karena ketinggalan tour. Maklum terlalu sibuk berkeliling (maksudnya mejeng sana sini, foto-foto) di sekitar parlemen.
Salah satu yang unik dan mendapat banyak perhatian pengunjung di parliament house ini adalah Cat Man yang berlokasi disebelah kanan belakang parlemen. Dia adalah orang yang merawat kucing-kucing disekitar parlemen dengan biaya sendiri! Hebat ya dedikasinya...
Oke, untuk Parliament Hill Ottawa, kita nggak akan cerita banyak, kecuali .. (lagi-lagi) pameran foto he..he..
Depan pintu parlemen (kiri), Dari samping parlemen (kanan)
Naik canon (kiri), Elizabeth II berkuda (kanan)
Ada yang lagi centil (kiri), Patroli berkuda (kanan)

Izza en Faiz, Bibah dan Om Yusuf di belakang (kiri), Di depan eternal flame (kanan)

Izza di depan parliament house

Di belakang parliament house dg background Rideu River
Notes :
Selamat jalan untuk keluarga Abbas yang mau pulang ke Indonesia, maafkan kesalahan kami dan terimakasih banyak atas pertemanan dan bantuannya selama ini, keep in touch. Juga met Ultah buat Chika en Mikail (and Om Hendro) juga tante Ratna. Juga selamat datang di Indonesia untuk Faiz dan Bibah, Kita mendoakan yang terbaik untuk kalian. Welcome to Montreal Keluarga Om Ratno.
Izza msh gondrong dan Mikael (kiri), We'll miss you, Abang n Chika (kanan)
|