Z u h d i ~ f a m i l y
|
|
|
July 28, 2004
mmmm... segeerrr
|
Izza minum dulu yaa...
|
Istirahat dulu aaah
|
July 24, 2004
Izzagaya
|
Our side jobs
Minggu lalu aku baca iklan di Classified McGill, kalo The Bell University Laboratory in Electronic Commerce and Experimental lagi nyari sekitar 300-500 orang untuk ikutan dalam riset "Experimental Analysis of Economic Decision".
Setelah baca sekilas, kayaknya lumayan gampang, yang penting orangnya tau pake kompi ajah. Selain itu, nggak ada trik khusus, dan nggak ada kalah or menang, semuanya tergantung keputusan peserta pada saat itu mengenai eksperiman tsb.
Berhubung kita berminat, langsung kita kirim e-mail, ngasih nama, bahasa yang kita pake (maksute French or Inggris, nggak ada tawaran bahasa Indo nya..he..he..), gender dan no telpon. Baru sehari daftar, kita dikirimin e-mail balik, mengkonfirmasi lagi data-data pribadi kita, juga pilihan hari yang kita inginkan. Kebetulan emzet dapat giliran hari Rabu kemarin, sementara aku Jum'at ini.
Begini caranya. Pertama-tama kita datang ke lokasi 10 menit sebelum eksperimen dimulai, dan diabsen. Terus kita dibagi nomer yang menunjukkan nomer komputer. Terus dikasih kertas aturan permainan, suruh baca dan juga dibacain sama petugasnya. Setelah dipastikan nggak ada yang nanya, tirai pemisah antara peserta satu dengan yang lain mulai ditutup, jadi gak boleh nyontek, bahkan ngomong aja gak boleh. Wah, pas mulai pada sunyi gitu aku ngantuk juga.
Suasana pas eksperimen, tapi tirai antar peserta ditutup
Game-nya sih lumayan mudah, walaupun dibuat membingungkan. Gini, ada 3 tahapan, dimana kita sebelumnya dirandom, jadi A or B, juga dipasangin antara A dan B. Cuman, antara siapa yang A or B, kita nggak tau, juga siapa partner kita.
Terus kita dikasih modal $12 per-orang. Yang A boleh milih duluan. Aturannya gini, kalo A memilih untuk menambah angka (positif) untuk score dia, dampaknya score B akan berkurang sebesar angka yang sama. Setelah itu, giliran si B. Kalo si B ini, setiap angka yang dipilihnya, selalu akan mengurangi angka-nya B sendiri dan juga A, kecuali 0. Sedih ya jadi B.
Baik aku maupun Emzet rupanya kebagian jadi B, so pasrah aja. Jadi aku sempat terbelalak juga pas tau angka ku nambah jadi $30, yang artinya partner A ku itu nambahin $18 dan berarti angka dia sendiri berkurang, thanks God deh. Cuman pas giliranku, aku tetep milih angka 0 supaya nilaiku nggak berkurang, keciaaan deh yang jadi partnerku, cuek beibeh ajah, gak kenal ini, it's about money man! he..he..
Setelah itu, kita disuruh memilih angka average (tapi suka-suka aja) untuk grup A dan untuk B yang lain. Keputusan ini juga berdampak pada penambahan or pengurangan pada score kita. Yang ini mah sama, cuman bisa pasrah aja, soalnya kan sulit merekayasa keputusan 16 orang.
Hasilnya, Jum'at sore ini aku pulang mengantongi $29,5 ($19,5 plus $10 karena sudah datang) sebagai imbalan menekan 2 kali tombol 'OK' dan stay there less than 1 hour. Sementara Emzet mengantongi $23. Hem .. lumayan banget buat menambah uang belanja yang memang biasanya pas minggu ketiga gini udah habis (ups kok cerita2 yah). Semoga ada lagi riset-riset kayak gin lagi, apalagi pas kita lagi cekak. 'Mo ikutan? buka aja websitenya ya.. Good Luck!
|
July 20, 2004
Ottawa Tour
Awal Juli lalu, kita bersama rombongan teman-teman Interdisciplinary Studies yang sedang berkunjung ke Montreal, berwisata ke Ottawa sembari nyoblos. Nggak kebalik tuh ? Yah maunya sih nyoblos dulu, tapi ternyata pihak KBRI Ottawa baru menerima penyoblosan jam 2 siang, makanya acaranya dibalik, tapi justru lebih oke.
Ottawa, ibukota negara Canada, berjarak kurang lebih 2-3 jam perjalanan darat dari Montreal. Program kita hari ini adalah ke Canadian Museum of Civilisation, Canadian Children's Museum (keduanya ada dalam satu lokasi), lunch, kemudian dilanjutkan ke Parliament Hill, baru ke kedutaan RI.
Kota Ottawa sungguh beda dengan Montreal, yang looks more modern. Kota ini kelihatan keren dan stylist karena masih banyaknya bangunan tua yang terpelihara baik, yang umumnya berfungsi sebagai kantor-kantor pemerintah. Bagusnya lagi, tampak beberapa bangunan baru namun ber-arsitek-an style gedung tua, sehingga menambah khas Ottawa. Petunjuk jalan yang digunakan juga selalu menggunakan 2 bahasa (bilingual), tidak seperti Montreal yang cuma pake French doang (duh sempet2nya protes).
Canada Children's Museum. Awalnya ketika Susy (Dari Indonesia project) mengumumkan bahwa kita akan mampir ke museum anak-anak, sama sekali nggak terbayangkan seperti apa bentuknya. Bahkan saya pikir mungkin akan lebih seperti tempat bermain anak-anak.
Ternyata tempat ini membuat kami takjub. Bayangkan (...1,..2,..3..), tempat ini memungkin anak-anak melakukan aktivitas layaknya orang dewasa, tanpa takut ini itu, karena semua sudah difasilitasi komplit dan aman.
Dimulai dari sebuah bis (asli lho) 'super funky' dari Peshawar-Pakistan dipajang disana. Anak-anak bisa bermain menjadi supir atau penumpangnya. Kemudian ada studio tempat anak-anak menggambar, berprakarya, atau menyusun lego, clay ato dengan media lainnya. Juga ada theatre tempat anak-anak melakukan pertunjukan sandiwara.
Selanjutnya kami berkunjung ke kids' cafe, yang memungkinkan anak menjadi chef di restaurant besar dan mengenali berbagai macam makanan dari berbagai negara. Juga ada kapal barang Vagabond bersandar di port of entry, komplit dengan jangkar dan muatannya. Banyaknya anak-anak yang berperan sebagai ABK, membongkar muatan baik dengan tangan maupun dengan crane, membuat suasana ditempat itu seperti pelabuhan sesungguhnya yang sibuk.
Ada pyramid plus rumah orang Mesir, rumah orang Mexico, India, Nigeria, Jepang (ada origami dan boleh mencoba pakai kimono) dan juga Indonesia! (alhamdulillah banget, kok ada ..).
Rumah panggung (kiri), Gamelan dan geber (kanan)
Di stand Indonesia terdapat rumah panggung, 2 boneka besar dari Bali, gamelan dan geber (untuk pertunjukkan wayang kulit). Didalam rumah panggung kita bisa membuat wayang, yang terbuat dari foto copian wayang, clip/snap, dan sedotan. Seru juga, apalagi ditimpali suara gamelan yang dimainkan anak-anak yang lewat.
Ada juga yang disebut market bazaar, disitu terdapat berbagai macam jenis roti (spt croissant dan roti pentungan he..he..), aneka keju, aneka makanan Mexico, aneka makanan China, aneka makanan Yunani dan aneka makanan Afrika (lobster-nya mirip lho) yang dilengkapi timbangan. Juga ada money changer, dengan uang-uang dari berbagai macam dunia.
Di stand clothing company, anak-anak bisa mendisain dan membuat bajunya sendiri serta melihat koleksi aneka ragam baju dari berbagai belahan dunia yang memiliki ciri khas masing-masing.
Tempat ini betul-betul menjadi sebuah surga buat anak-anak, tidak ada rasa takut, dan bisa mengembangkan imajinasi sepuas-puasnya. Juga merupakan ketakjuban buat saya, kok bisa-bisanya terpikir untuk membuat museum untuk anak-anak, diarea yang luas, fasilitas dan pernak pernik yang detil dan super komplit. Wah TOP banget dan very recommended buat yang punya anak-anak dan tinggal didaerah deket-deket situ (ajak-ajak dong..).
Sayang sekali waktu yang diberikan hanya satu jam, dan semuanya kita habiskan di museum ini tanpa sempat berkunjung ke museum tetangga (Museum Civilization).
Parliament Hill. Next, sesudah makan siang yang serba kalang kabut, kita mengunjungi parliament hill. Sayangnya kita nggak sempat masuk kedalam gedung parlemen karena ketinggalan tour. Maklum terlalu sibuk berkeliling (maksudnya mejeng sana sini, foto-foto) di sekitar parlemen.
Salah satu yang unik dan mendapat banyak perhatian pengunjung di parliament house ini adalah Cat Man yang berlokasi disebelah kanan belakang parlemen. Dia adalah orang yang merawat kucing-kucing disekitar parlemen dengan biaya sendiri! Hebat ya dedikasinya...
Oke, untuk Parliament Hill Ottawa, kita nggak akan cerita banyak, kecuali .. (lagi-lagi) pameran foto he..he..
Depan pintu parlemen (kiri), Dari samping parlemen (kanan)
Naik canon (kiri), Elizabeth II berkuda (kanan)
Ada yang lagi centil (kiri), Patroli berkuda (kanan)
Izza en Faiz, Bibah dan Om Yusuf di belakang (kiri), Di depan eternal flame (kanan)
Izza di depan parliament house
Di belakang parliament house dg background Rideu River
Notes :
Selamat jalan untuk keluarga Abbas yang mau pulang ke Indonesia, maafkan kesalahan kami dan terimakasih banyak atas pertemanan dan bantuannya selama ini, keep in touch. Juga met Ultah buat Chika en Mikail (and Om Hendro) juga tante Ratna. Juga selamat datang di Indonesia untuk Faiz dan Bibah, Kita mendoakan yang terbaik untuk kalian. Welcome to Montreal Keluarga Om Ratno.
Izza msh gondrong dan Mikael (kiri), We'll miss you, Abang n Chika (kanan)
|
July 15, 2004
Montreal FC
Seiring dengan datangnya Summer dan (kebetulan) berakhirnya EURO 2004, komunitas Indonesia di Montreal punya semangat baru buat maen bola. Apalagi kabarnya menjelang 17 Agustusan, akan ada pertandingan sepak bola Montreal vs Ottawa.
Sebenarnya sih rencana maen bola ini udah dibuat sejak lama, dari semenjak Spring, tapi berhubung cuacanya belum begitu mendukung, di samping belum ditemukan tempat yg tepat, maka tertunda terus. Alhamdulillah, Minggu kemaren, divisi olah raga Permika Montreal berhasil mengkoordinir latihan sepak bola pertama untuk summer ini.
Tempat yang dipilih adalah Marcel Laurin Park. Letaknya agak sedikit di luar kota Montreal, tapi mudah dijangkau. Taman ini rupanya merupakan pusat kegiatan olah raga (sport complex). Di situ ada sekitar sepuluh buah lapangan sepak bola, mini-gym, dan lintasan atletik. Beruntungnya lagi, ada warga Indonesia yang menjadi member sport complex itu, sehingga kita bisa menggunakan lapangan sepak bola itu untuk satu musim hanya dengan membayar $30 saja.
Soal latihan/pertandingan-nya saya ngga mau cerita banyak. Silakan lihat dan komentari photo-photo di bawah ini:
dribbling bola
"jatuh-bangun aku... mengejarmu...."
Gaya sang kiper
istirahat
Lemparan ke dalam
Tendangan bebas
Lemparan ke dalam... umpan, dan.... goooooool
Bintang masa depan
Usai pertandingan, bagi-bagi minum dan....pisang.
Notes:
Thanks to Permika Montreal yang mengkoordinir acara maen bola bareng, dan Zeff atas koleksi photonya.
|
July 05, 2004
Parlement Building dan ngubek Old Quebec City (part -2)
Ah..., ternyata ngga gampang membuat cerita sekuel ya. Selain karena hampir terlena dengan kegiatan lain (memeriahkan acara pertandingan dalam rangka 17 Agustus-an, nonton pawai Canada Day, nonton Montreal Jazz Festival, nonton Kembang Api, ikut sebagai penggembira Euro Cup dan piknik plus ikut pemilu di Ottawa), juga karena susahnya menggambarkan Old Quebec City (OQC) dalam barisan kata-kata, saking amazing-nya. Tadinya malah aku sempat terpikir, apa mo pasang foto aja (dee segitu pe-de-nya), kan kata orang sebuah gambar itu lebih bermakna dari seribu kata. Tapi ya dari pada nanti bikin bingung, so aku coba deh...
Sebetulnya untuk menggambarkan OQC secara lengkap, paling tidak kita memerlukan 4 tulisan berdasarkan musim. Yah, setiap musim di OQC akan memberikan suasana dan kekhasan yang berbeda. Karena kita mengunjungi OQC pas menjelang summer, jadi bayangkanlah hangatnya matahari (dan kerasnya tiupan angin), warna-warni bunga dan desain khas plus asri dari tiap rumah, gedung, cafe/resto dan hotel. Pokoke tres jolie alias keren abis..!
Nyambung dari tulisan sebelumnya (kalo belom baca, baca dulu cerita soal Montmorency Falls), setelah beranjak dari Montmorency Falls, kita mampir di Parliament Building. Di sini kami diberi waktu (cuman) 15 menit buat foto-foto. Jadi ngga bisa masuk, padahal ngeliat arsitektur bangunannya keren lho... coba lihat ini:
Selanjutnya kita di-drop di OQC selama kurang lebih 3,5 jam untuk ngubek-ngubek tuh kota. Baru aja turun, rasanya aku langsung jatuh cinta sama kota ini. Bener-bener enak buat dikelilingi, suasananya relax banget. Cuman berhubung kita belum lunch, sementara kita sudah bawa bekal dari rumah, maka rencananya kita mau cari taman untuk piknik.
Karena jalan untuk menuju ke taman harus mendaki, sementara kita belum punya energi buat manjat, so kita putuskan untuk naik lift, yang disebut Funiculaire. Rel dari lift ini membentuk sudut 45` dan konon sudah ada sejak tahun 1879 alias sudah 123 tahun, hemm tua banget ya. Dari dalam lift, kita bisa melihat panorama Saint Lawrence River dan OQC disebelah bawah. Sampe di atas kita langsung ketemu sama halamannya Le Chateu Frontenac.
Depan Funiculaire (kiri), Taman tempat piknik (kanan)
Ternyata taman tempat kita piknik cukup strategis yaitu terletak di depan Fairmont Le Chateau Frontenac yang jadi landmark OQC (dulunya castle, sekarang fungsinya jadi hotel). Bangunan yang sudah berdiri sejak tahun 1893 ini merupakan tempat para petinggi ngetop jaman dulu menginap, seperti Roosevelt, Churchill dan Mackenzie King. Selain itu, tempat ini adalah tempat pertemuan pertama PBB di tahun 1945. Kalau ngeliat castle ini seperti melihat istana di negeri dongeng di buku cerita, eh kok ternyata ada ril nya yah...
Fairmont Le Chateau Frontenac, dari bawah (kiri), dari depan (kanan)
Terus, diseberang sisi lainnya lagi, kita bisa melihat hotel dan resto Auberge du Tresor yang atapnya merah nge-jreng abis. Di seberang yang lainnya ada kuda mangkal, ini dia favoritnya Izza. Sayangnya, untuk menyewa kereta kuda untuk berkeliling kota kita harus merogoh kocek $60, maklumlah, mereka kan hanya beroperasi beberapa bulan saja dalam setahun. So forget it, "numpang foto aja ya kuda..."
Si atap nge-jreng (kiri), Kuda mangkal (kanan)
Oke deh, segitu dulu ceritanya, selebihnya kita mo pameran foto dulu
Musee du Fort, capital's military history (kiri), Depan patung(kanan)
Setelah itu kita mulai berjalan-jalan di tempat yang disebut Quartier Petit Champlain. Bentuknya seperti gang, tapi resto or art gallery yang ada disana desainnya unik sekali.
Lukisan di dinding Fresque du petit Champlain (kiri), Gang 'petit champlain'(kanan)
Mejeng di per-4-an OQC
Sebelum kembali ke Montreal kita sempat-sempatin foto di depan pelabuhan ferry yang membawa penumpang, mobil, dan sepeda ke pulau seberang. Ok, gitu dulu ya see ya, Insya Allah kita mo nyoblos di Ottawa hari ini!
Depan ferry
Notes : Happy Birthday to Ibu (28 Juni), Oni & Dito (3 Juli) serta Liza (4 Juli), All the best for you! We miss you all!
|
About Us
We are Zuhdi-Nining family:
Papa Zuhdi, Mama Nining, Kakak Izza and Kakak Raisa.
We live in Pamulang
| | |