Spring Time
by emzet
Akhirnya musim semi datang juga, begitu gumamku ketika ngeliat berita TV pagi ini. Di Global TV Montreal, saat "berita pagi", selalu ditayangkan suhu udara saat itu di pojok kiri bawah layar kaca, sebelahan sama penunjuk waktu.
Pagi ini, seperti biasanya, begitu TV nyala (TV kita sudah di set untuk self-turning jam 8 pagi, yaitu saat acara favoritnya Izza dimulai, dan sekaligus buat ngebangunin dia), aku langsung switch channelnya sebentar ke Global TV buat ngelihat suhu udara saat ini (mumpung Izza belum terbangun). Di situ tertulis: 08.05 AM, 7 C. Ah.. akhirnya Spring yang ditunggu-tunggu datang juga. Apalagi, pas ngeliat weather network di komputer diprediksikan hari ini suhu bakal mencapai 13 C. betapa indahnya dunia...
Sebenarnya, officially, waktu spring dimulai minggu lalu, yaitu saat jarak waktu antara matahari terbit dan terbenam 12 jam. Saat itu pula dirayakan sebagai Tahun baru bagi orang-orang Persi, atau Iran. (kok tahu? Iya... soalnya, pemilik day care-nya Izza kan orang Iran).
Tapi, ironisnya, saat perayaan tahun baru atau datangnya spring itu, di montreal justru malah turun salju (lagi). Meskipun hal kayak gini bukanlah hal yang aneh, tapi tetep aja orang pada ngedumel. Tambahan lagi, hari-hari setelah itu suhunya drop lagi sampe -16 C atau -20 C sama windchill-nya.
Bagi Montreallers, menunggu Spring adalah hal yang "menegangkan" sekaligus menyebalkan. Karena Spring, berarti udara yang sejuk, bunga-bunga yang merekah, waktunya bermain di luar rumah, dan keluar rumah pun hanya cukup dengan sweater. Bandingkan dengan winter yang mengharuskan kita stay terus di dalam ruangan, atau kalaupun mau keluar rumah harus lengkap dengan snow boots yang berat lengkap dengan kaus kaki tebel, celana tebal spt. kodorai plus long jones-nya, baju dalam minimal dua lapis dan jaket tebal. Juga ngga boleh ketinggalan sarung tangan tebal, tutup kepala dan syal. Transisi dari Winter ke Spring itu yang bikin tegang dan kadang sebel. Karena, suhu yang -10 C di pagi hari bisa berubah jadi 1 C di siang harinya, dan sebaliknya dari 5 C pagi hari bisa drop sampe -15 sorenya, padahal udah keluar rumah pake jaket tipis. Belum lagi hujan yang kadang2 datang ngga bilang2. Tapi tetap aja spring adalah masa yang indah.
Spring juga berarti waktu untuk jalan-jalan, main di taman, dan menikmati street sale (minimal utk cuci mata). Di taman-taman, rumput mulai menghijau seiring dengan mencairnya salju, dan pohon-pohon mulai melahirkan pucuk setelah berbulan-bulan kering.

Bunga Tulip di waktu spring
Bagi orang yang rumahnya memiliki back yard (or even front yard), spring adalah saatnya untuk memulai berkebun (gardening). Kalau kita jalan-jalan ke West Island (daerah elitenya pulau Montreal) di musim Spring kayak gini biasanya pemandangannya indah. Kita cukup naik bus umum, terus duduk sambil menikmati pemandangan di luar. Rumah-rumah mewah di pinggir Sungai St. Lorent, yang halamannya dihiasi warna-warni tulip sungguh merupakan obat cuci mata yg menyegarkan.
Menjelang summer nanti, biasanya toko-toko akan menggelar dagangan mereka di pinggir jalan. Inilah yang disebut street sale. Beragam produk, dari pakaian, makanan, hingga buku bekas, dipajang di luar toko untuk mengundang pembeli. Kafe-kafe pun mulai menggelar meja mereka di luar ruangan. Salah satu jalan yang terkenal dengan street sale-nya adalah St. Laurent street. Konon St. Laurent street ini adalah perbatasan antara wilayah Francophone dan Anglophone. Biasanya saat street sale berlangsung jalan ditutup, sehingga pengunjung dengan leluasa menjelajahi arena jualan sampe pegel.
Obyek wisata lain yang ramai dikunjungi saat musim spring ini adalah produksi maple syrup. Biasanya, tempat-tempat pengolahan maple syrup membuka pintu mereka lebar-lebar untuk para wisatawan. Musim Spring adalah saat mereka menyadap getah pohon maple (yang daunnya menjadi simbol bendera kanada) untuk dijadikan sirop dan gula. Sayangnya kita belum punya kesempatan berkunjung, krn lokasinya kebanyakan di luar kota. mudah2an tahun ini kesampaian.
***
So, hari ini aku pergi ke kampus sekalian nganter Izza, cukup dengan satu lapis jaket, tanpa gloves, scarf, dan snow boots. Begitu pun Izza, dia rupanya juga udah mulai ngerti, krn tadi malem waktu keluar dia udah mulai menikmati udara "hangat" dengan main di luar sama mamanya.
Tadi pagi, waktu siap-siap berangkat sekolah, dia aku ambilin sepatu:
"Pake boots, daddy.." (she said with her Indoglish language)
I said, "No, Izza. Today, you're wearing shoes, blue shoes, not boots" without explanation.
"Why daddy? Is it warm today?" She was wondering
"Yes, it is warm outside. and it's gonna be warmer this afternoon" I replied
"And no hat too?" She asked again. Biasanya setelah pake boots dan jaket, dia minta topi winternya (to keep her warm), selain topi yg nempel di jaketnya. So, hari ini aku putuskan ngga perlu topi tambahan, krn biasanya aja dg topi tambahan dia keringetan kalo masuk ke dalam subway.
"Yes.. no hat too for today. Ok...are you ready to go?"
"OK daddy. Bye.. bye.. Clifford, bye.. bye... Po, bye...bye..Poko, bye..bye.. Winnie the Pooh" Katanya sambil keluar pintu rumah, pamitan sama teman2 bermainnya.

Sebagian salju sudah mencair,
udara dliuar sejuk, jadi bisa dog walking tanpa baju tebal
|